Salin Artikel

"Kalau Masyarakat Sudah Kena Covid-19, Tenaga Medis Juga, Siapa Mau Rawat Siapa?"

Juru bicara Pemprov Papua Barat pada percepatan penanganan Covid-19, dr Arnoldus Tiniap, meminta masyarakat tetap waspada.

"Terbukti Covid-19 bisa menjangkiti siapa saja. Dokter dan perawat sudah banyak yang kena, kalau masyarakat sudah kena, tenaga kesehatan juga kena, siapa mau rawat siapa?" kata Arnoldus di Manokwari seperti dilansir Antara, Selasa (22/9/2020).

Arnoldus mengaku belum memiliki data pasti terkait jumlah tenaga medis yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Oleh karena itu, Arnoldus akan berkoordinasi dengan pihak kabupaten dan kota untuk mendata jumlah tenaga medis positif Covid-19.

"Data sementara yang ada saat ini Teluk Bintuni ada dokter dan perawat, tapi jumlah pastinya kami belum tahu. Di Sorong juga ada dan Manokwari juga cukup banyak. Selain itu, di Raja Ampat dan Fakfak juga sudah ada," jelas Arnoldus.

Saat ini, dua tenaga administrasi di Rumah Sakit Umum (RSU) Provinsi Papua Barat menjalani isolasi setelah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan real time polymerase chain reaction (RT-PCR) pada Senin (21/9/2020).

Sejumlah tenaga medis di wilayah perkampungan juga sudah ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Artinya bahwa Covid-19 ini sudah menyebar di seluruh wilayah. Tidak saja di kota, masyarakat di kampung-kampung pun harus waspada," kata Arnoldus.


Menurut Arnoldus, jumlah kasus Covid-19 di Papua Barat meningkat drastis selama tiga pekan terakhir.

Klaster baru pun bermunculan di sejumlah daerah.

"ASN (aparatur sipil negara) sudah banyak yang kena, termasuk anggota TNI dan Polri juga politisi. Kalau sudah banyak yang terpapar berarti potensi penularannya semakin besar juga. Tidak ada pilihan lain selain disiplin menerapkan protokol kesehatan dan taat terhadap prosedur penanganan Covid-19," katanya.

Sejumlah faskes ditutup

Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manokwari Henri Sembiring mengingatkan para tenaga medis agar menggunakan alat pelindung diri (APD) saat melayani pasien.

"Minimal APD level dua yaitu masker dan sarung tangan. Jangan ada yang bikin diri inti (jago) siapa pun bisa kena," kata Henri di Manokwari dikutip dari Antara.

Henri mengatakan, sebanyak 21 tenaga medis di Manokwari tercatat terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini berdampak kepada pelayanan kesehatan di wilayah itu.

Puluhan tenaga medis itu berasal dari RSUD Manokwari, Puskesmas Pasir Putih, Puskesmas Maripi, dan Puskesmas Sanggeng.


Rinciannya, 12 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Manokwari, enam tenaga medis di Puskesmas Pasir Putih, satu dari Puskesmas Maripi, satu dari Puskesmas Sanggeng, dan satu tenaga medis di pusat karantina.

Selain itu, masih ada tenaga medis yang menunggu hasil pemeriksaan RT-PCR.

Akibat temuan kasus positif Covid-19 itu, pelayanan di empat fasilitas kesehatan itu ditutup sementara.

"Puskesmas Pasir Putih tutup selama dua pekan kemarin surat edaran resmi dari kepala puskesmas sudah keluar. Begitu pula ruang bedah RSUD Manokwari sudah ditutup sejak beberapa hari lalu," katanya.

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Papua Barat, sebanyak 1.516 kasus positif Covid-19 tercatat di Papua Barat hingga Senin (21/9/2020).

Dari jumlah itu, sebanyak 917 pasien sembuh, 26 meninggal, dan sisanya dirawat.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/23/05460011/kalau-masyarakat-sudah-kena-covid-19-tenaga-medis-juga-siapa-mau-rawat-siapa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke