Raup Untung Rp 200 Juta dari Jualan Kaus "Corona", Ganjar: Disisihkan untuk Masyarakat

Ganjar menunjukkan salah satu kaus yang sedang dikenakannya. Kaus itu bertuliskan Nyedak Keplak (kalau mendekat akan ditampar).

"Nyedak keplak adalah physical distancing ala kita," kata Ganjar di hadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Purwekorto yang mengikuti acara dari rumah masing-masing, Sabtu (19/9/2020).

Tak cuma kaus tersebut, Ganjar juga membuat kaus dengan tulisan unik untuk kampanye pencegahan Covid-19 lainnya.

Menurut Ganjar, kaus bertema corona itu laku dibeli sejumlah pihak.

Ia tak menyangka bisa meraup keuntungan sekitar Rp 200 juta dari penjualan kaus selama pandemi Covid-19.

"Dan ternyata dengan jualan kaus ada keuntungan, mungkin sudah sekitar Rp 200 jutaan, dari keuntungan ini kita sisihkan untuk membantu masyarakat, sehingga ada sociopreneur. Mungkin ada satu, dua mahasiswa yang enggak bisa bayar kuliah, untuk mendapat akses kesehatan atau kuota," jelas Ganjar.

Ganjar menekankan, masyarakat perlu bergotong-royong untuk melalui pandemi Covid-19 ini.

Ia pun mendorong generasi muda agar berbuat sesuatu di desa masing-masing.

"Hari ini ada problem sosial, ekonomi, kultural karena pandemi, maka kemudian kita punya rasa kemanusiaan yang adil dan berada, suka menolong," kata Ganjar.

Ganjar juga mengapresiasi generasi muda di beberapa daerah yang telah membuat terobosan untuk membantu masyarakat sekitar.

Misalnya dengan dengan membantu menjual produk UMKM, diversifikasi pangan atau terobosan di bidang pertanian dan peternakan.

"Makasih kawan-kawan generasi z yang kemarin sudah banyak membantu, membantu tetangga bagaimana untuk mendapatkan akses kesehatan pangan, ekonomi," ujar Ganjar.