Salin Artikel

Rawan KKB, 70 Persen Pembangunan Infrastruktur di Intan Jaya Terhambat

Sejak akhir 2019, situasi keamanan di kabupaten yang memiliki ibu kota di Distrik Sugapa kurang kondusif karena aksi kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Hal tersebut berdampak pada proses pembangunan infrastruktur di daerah tersebut, terutama wilayah selain Distrik Sugapa.

"Kalau untuk 2020 itu prosesnya baru selesai kontrak atau lelang, sementara yang sudah jalan hanya di dalam Kota Sugapa, kami punya kegiatan air bersih di kantor bupati, lalu ada pembangunan kantor Bapedda, itu yang bisa jalan sedangkan yang di luar itu tidak bisa karena keamanan, kontraktor tidak berani," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Intan Jaya Bheny G Lekatompessy, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (19/9/2020).

Padahal, menurut Benny, sebagian besar proyek pembangunan berada di tujuh dari delapan distrik di Intan Jaya.

Dari pagu anggaran sekitar Rp 60 miliar, setelah terkena refocusing dari pemerintah pusat, 70 persen merupakan pekerjaan di luar Sugapa.

"Kita bangun jembatan gantung sekitar delapan unit untuk membangun konektivitas antarkampung itu susah karena faktor keamanan," kata Benny.

Saat ini, konektivitas antardistrik di Intnan Jaya, sudah tersambung. Tinggal dua distrik yang belum terkoneksi, yakni Distrik Agisiga dan Tomosiga.

Namun, ruas jalan yang dikerjakan baru tahap pengerasan, sehingga hanya mobil jenis tertentu yang bisa melewati jalanan tersebut.


Sedangkan untuk akses penghubung antarkabupaten, konektivitas antara Intan Jaya dengan Paniai sudah hampir terhubung, hanya tinggal membangun sebuah jembatan.

"Jalan Sugapa-Enarotali itu sudah tembus, tapi harus bangun jembatan di Distrik Homeyo, tepatnya di Kali Kemabu dengan lebar sungainya sekitar 80 meter," kata Benny.

Pembangunan jembatan tersebut tidak bisa menggunakan APBD karena nilainya terlalu besar, yaitu Rp 100 miliar.

"Kita sudah bicara dengan kepala balai dan sudah menyurat semua dan presentasi untuk pembangunan jembatan ini," ujar Benny.

Hingga kini, belum ada kepastian mengenai penganggaraan jembatan itu.

Menurut Benny, konektivitas jalan darat antarkabupaten penting untuk Intan Jaya karena hingga kini banyak kendaraan dinas yang berada di Nabire.

Jika akses jalan darat terbuka, penyaluran logistik ke Intan Jaya semakin mudah dan murah.

Hal tersebut akan berdampak pada penurunan harga barang di daerah yang menjadi titik terdekat untuk melakukan pendakian ke Puncak Cartenz tersebut.


Dalam satu minggu terakhir, terjadi dua kali aksi penembakan di Sugapa.

Aksi penembakan pertama terjadi pada Senin (14/9/2020). Saat itu, dua tukang ojek menderita luka tembak di lokasi yang sama dalam waktu yang berdekatan.

Korban bernama Laode Anas (34) mengalami luka tembak di lengan kanan dan Fatur Rahman (23) yang mengalami luka tembak di perut dan sabetan senjata tajam di dahi dan hidung.

Pada Kamis (17/9/2020), KKB kembali berulah. Sebanyak dua orang tewas dalam insiden itu.

Mereka adalah Babinsa Koramil Hitadipa Serka Sahlan dan pengemudi ojek Bahdawi. Mereka tewas dengan luka tembak dan bacokan.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/18/13185781/rawan-kkb-70-persen-pembangunan-infrastruktur-di-intan-jaya-terhambat

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke