Salin Artikel

Penusukan Syekh Ali Jaber, Warga: Banyak Anak Muda, Jadi Enggak Curiga

Menurut Andika (52) salah jamaah Masjid Falahudin, saat peristiwa penusukan ulama nasional itu, situasi di masjid memang sedang banyak anak muda.

“Itu kan acaranya anak muda, remaja masjid. Jadi memang nggak ada yang curiga saat pelaku itu masuk,” kata Andika ditemui di Masjid Falahudin, Senin (14/9/2020).

Sebelum penusukan itu terjadi, Syekh Ali Jaber sedang memberikan tausiyah dan interaksi dengan salah satu santri penghapal Al Quran masjid tersebut.

“Acara wisudaan penghapal Al Quran. Syekh itu lagi ngobrol sama orangtua dan santri itu, diajak ke atas panggung,” kata Andika.

Menurut Andika, saat itu Syekh Ali Jaber sempat meminta agar jemaah lain meminjamkan ponsel, karena ibu si santri itu minta foto namun memori ponselnya penuh.

“Ya jamaah mikirnya dia (pelaku) itu mau ngasih pinjam. Nggak taunya pas naik ke panggung langsung lari dan nusuk,” kata Andika.

Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Yan Budi Jaya mengatakan, pelaku berinisial AA itu telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu.

“Sudah kami tetapkan sebagai tersangka, dikenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat,” kata Yan Budi.

Diberitakan sebelumnya, Syekh Ali Jaber ditusuk seorang pemuda saat memberikan tausiyah di Masjid Falahudin, Jalan Tamin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Minggu (13/9/2020) sore.

Akibat penusukan itu, Ali Jaber mengalami luka tusuk sepanjang enam jahitan di bahu kanannya.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/14/12584221/penusukan-syekh-ali-jaber-warga-banyak-anak-muda-jadi-enggak-curiga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke