Salin Artikel

"Uang Itu Bukan Mahar untuk Rekomendasi Partai, tapi Persiapan Kebutuhan Kampanye"

Hendrikus membenarkan keaslian video tersebut. Dirinya memberikan sejumlah uang kepada pengurus partai.

Tetapi, uang itu bukan mahar politik untuk mendapatkan rekomendasi partai seperti yang dituding sejumlah pihak.

"Uang itu bukan uang mahar atau sogokan untuk mendapatkan rekomendasi partai, melainkan uang itu untuk persiapan kebutuhan kampanye kami nantinya," kata Hendrikus di Jayapura, Rabu (9/9/2020) malam.

Saat ditanya tentang jumlah uang yang diberikan, Hendrikus tak menjawab dengan pasti.

"Sekitar Rp 1 miliar," kata dia.

Bukti keseriusan

Hendrikus menegaskan, uang itu diberikan untuk menunjukkan keseriusan niat pasangan Hendrikus Mahuze-Edy Santosa maju di Pilkada Merauke 2020.

Uang sekitar Rp 1 miliar itu membuktikan dirinya siap menang di Pilkada Serentak 2020.

Ia pun membeberkan alasan mengeluarkan uang tersebut. Berdasarkan pengalaman, partai pengusung kerap kecewa dengan calon yang diusung.

Alasannya, pasangan calon tak memiliki kemampuan finansial untuk menyediakan alat peraga.

"Kami siapkan sejak dini untuk persiapan kampanye agar tidak mejadi kendala kemudian hari, tidak mungkin kita berutang untuk alat peraga kampanye nantinya," kata Hendrikus.


Namun, Hendrikus menyayangkan ada pihak yang menyebarkan video pemberian uang itu dan memasang narasi tentang mahar politik.

"Kami setelah dari Jayapura mengikuti tahapan, kami akan bertolak kembali ke Merauke dan kami akan laporkan kepada pihak berwajib," kata dia.

Sementara itu, Ketua DPW PKS Provinsi Papua Kusmanto telah menanyakan perihal video yang viral itu kepada pengurus PKS Merauke dan Hendrikus Mahuze.

"Saya sudah konfirmasi yang bersangkutan, bakal calon bupati dan pengurus PKS Merauke, saya tidak tahu hal itu, jadi itu hubungan tim sukses dengan calon bupati," ujar Kusmanto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (9/9/2020).

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan bakal calon bupati Merauke Hendrikus Mahuze memberikan uang kepada sejumlah orang yang diduga pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) viral di media sosial.

Video tersebut diunggah di YouTube pada Selasa (8/9/2020). Pengunggah menuliskan narasi pemberian suap untuk mendapatkan surat rekomendasi di video tersebut.

Dalam video tersebut terlihat beberapa orang berada di sebuah kamar. Di antara mereka tampak bakal calon bupati Merauke Hendrikus Mahuze duduk di sebuah sofa.

Dua orang sedang menyusun uang yang diambil dari kantong plastik di atas meja kecil dan duduk di hadapan Hendrikus.

(KOMPAS.com - Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

https://regional.kompas.com/read/2020/09/11/07584931/uang-itu-bukan-mahar-untuk-rekomendasi-partai-tapi-persiapan-kebutuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke