Salin Artikel

Wamen LHK Batalkan Kunjungan ke Desa Kinipan Kalteng karena Banjir

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Banjir yang merendam sejumlah desa di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, memaksa rombongan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong membatalkan kunjungan ke Desa Kinipan, Rabu (9/9/2020).

Sesuai jadwal yang dirilis Biro Umum Kementerian LHK, Alue Dohong mestinya bertolak ke Kinipan seusai bertemu dengan bupati dan anggota DPRD Lamandau.

Hal itu dikatakan anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Tengah, Bambang Purwanto, yang ikut dalam rombongan Wamen Alue Dohong.

"Tadi sudah sampai Desa Penopa, tapi harus balik arah karena banjir di beberapa titik di ruas jalan Trans Kalimantan. Ketinggian air kira-kira sepinggang, sulit untuk lewat," ungkap Bambang saat dihubungi Kompas.com, Rabu petang.

Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan, kedatangan Alue Dohong untuk melihat langsung kondisi lapangan terkait konflik antara masyarakat adat Laman Kinipan dengan PT Sawit Mandiri Lestari (SML).

Meski batal ke Kinipan, ujar Bambang, dalam pertemuan di kantor Bupati Lamandau, Wamen Alue Dohong sempat bertatap muka dengan perwakilan warga Kinipan.

"Tadi yang hadir ada kepala desa dan tokoh masyarakat adat Kinipan," sambung legislator yang juga mantan bupati Kotawaringin Barat ini.

Banjir juga menghambat perjalanan rombongan sejumlah aktivis pendamping masyarakat Laman Adat Kinipan.

Direktur Save Our Borneo (SOB) Safrudin Mahendra dan rombongan yang berjumlah enam orang terpaksa menunggu ketinggian air berkurang agar bisa melintas.

"Karena hanya menggunakan mobil kecil kami terpaksa menunggu air agak surut. Sekarang masih setinggi pinggang orang dewasa. Kami tidak berani lewat. Tadi rombongan wakil menteri yang rata-rata menggunakan mobil besar saja putar balik," ujar Safrudin.

Wamen LHK Alue Dohong mendarat di Bandara Iskandar Pangkalan Bun pada Rabu pagi sekitar pukul 08.30 WIB.

Dari Pangkalan Bun, Alue Dohong langsung dibawa menuju Nanga Bulik. Rencananya, Wamen akan berada di Pangkalan Bun untuk bertemu dengan direksi PT SML di kantor Balai Taman Nasional Tanjung Puting pada Kamis (10/9/2020) pagi.

Putus Akses ke Hulu

Banjir yang berasal dari luapan Sungai Batangkawa ini dilaporkan merendam sedikitnya tujuh desa di Kecamatan Batangkawa.

Selain itu, banjir juga menggenangi 14 titik di sepanjang ruas jalan negara yang menghubungkan Nanga Bulik dan desa-desa di pehuluan.

"Ketinggian air rata-rata 1 meter sampai dengan 1,5 meter. Kemarin saya dan tim mengantarkan logistik bantuan sempat diadang banjir juga," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamandau Edison Dewei.

Karena ketinggian air, Edison dan anak buahnya harus mendorong mobil dalam kondisi mesin dimatikan karena roda mobil terangkat dari badan jalan.

"Jadi mobil saya mengambang seperti perahu. Ini pengalaman pertama kali selama hidup saya," tutur Edison.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/09/22252661/wamen-lhk-batalkan-kunjungan-ke-desa-kinipan-kalteng-karena-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke