Agustinus yang diduga memiliki penyakit jantung itu juga sempat bertemu dengan anggota DPR RI Dedi Mulyadi sebelum mengembuskan napas terakhirnya.
Dalam keadaan sakit dan ring terpasang di jantungnya, Agustinus tetap bekerja untuk menghidupi keluarga.
Sang istri mengalami penyakit stroke. Sedangkan kedua anak Agustinus mengalami kelainan fisik.
Satu anaknya tak bisa berjalan. Anak yang lain tak bisa berbicara serta berjalan.
Demi sesuap nasi bagi anak dan istri, Agustinus melangkahkan kaki menjajakan keripik.
Namun, sejak pagi hingga sore, dagangannya tak laku.
Sempat bertemu Dedi Mulyadi
Saat beristirahat di jalan sekitar RS Bayu Asih, samping SMP 7 Agustinus tiba-tiba dihampiri oleh sebuah mobil.
Mobil itu ternyata dinaiki oleh anggota DPR RI Dedi Mulyadi.
Dedi bercerita , ia tak sengaja melihat Agus dengan setumpuk keripik bawang di depannya.
"Saya sudah maju, mundur lagi karena melihat pria itu dan ingin membeli dagangannya," kata Dedi, Senin (7/9/2020).
Dedi mengatakan, ia kemudian memborong keripik Agustinus dan mengantarnya pulang ke rumah dengan mobilnya.
Selama di perjalanan, Agustinus banyak bercerita pada Dedi.
"Ia bercerita bahwa dulunya pegawai bank. Ia memiliki penyakit jantung hingga harus dipasang ring," Dedi mengisahkan.
Kepada Dedi, Agustinus juga menceritakan perihal kondisi istri dan anak-anaknya.
"Mah, ada Kang Dedi," tutur Agustinus saat itu dengan wajah berseri-seri.
Sesaat kemudian, Agustinus sesak napas, wajahnya tiba-tiba membiru.
"Dia meninggal di depan saya," kata Dedi.
Dedi sempat membantu keluarga membawa Agustinus ke rumah sakit. Namun nyawa Agustinus tak tertolong, ia dinyatakan meninggal dunia.
Tanggung biaya keluarga almarhum
Kepada Dedi, istri Agustinus mengatakan bahwa suaminya terlalu bahagia lantaran bisa bertemu dengan Dedi.
Hal itu menjadi harapan Agustinus sejak lama.
Menyusul kejadian memilukan itu, Dedi akan membiayai keluarga Agustinus selama satu tahun.
Sumber: Kompas.com (Editor: Farid Assifa)
https://regional.kompas.com/read/2020/09/08/17355151/kisah-agustinus-simorangkir-sakit-dan-tetap-berdagang-keripik-meninggal-di