Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Ditegur, Oknum TNI Perlihatkan Pistol ke Petugas Covid-19 | Ibu Kubur Bayinya Hidup-hidup

KOMPAS.com - Tak terima ditegur karena menggunakan celana pendek saat hendak mengurus surat keluar izin masuk (SKIM) di Posko Gugus Tugas Covid-19, Kantor Wali Kota Sorong, pada Salasa (1/9/2020), seorang oknum anggota TNI berinisial Pratu E, malah berlaku arogan dengan mengeluarkan senjata apinya.

Hal itu dilakukan Pratu E kepada seorang anggota Satgas Covid-19 Kota Sorong bernama Muhammad Ilham.

Atas ulahnya, Pratu E diamankan Detasemen Polisi Militer XVIII/1 Sorong untuk diperiksa.

Selain itu, Detasemen Polisi Militer juga memeriksa saksi yang berada di lokasi untuk dimintai keterangan terkait kasus itu.

Sementara itu, seorang ibu di Aceh Tengah, berinisial SM (36), mengubur bayinya berjenis laki-laki yang baru dilahirkannya secara hidup-hidup.

SM, mengubur bayinya karena panik saat akan dilaporkan anaknya berinisial H (10) ke polisi.

Bayi tersebut diduga merupakan hasil hubungan gelap SM dengan seorang pria lain yang tidak mau bertanggung jawab.

Baca berita populer nusantara selengkapnya:

Ilham, petugas Satgas Covid-19 Kota Sorong mengatakan, ia menegur oknum TNI itu karena menggunakan celana pendek saat akan mengurus SKIM di Kantor Wali Kota Sorong, Selasa. Teguran itu ia disampaikan secara baik-baik.

"Meski saya sudah sampaikan memakai celana panjang, dia masih berada di dalam ruangan posko Covid-19. Setelah itu saya tegur kedua kalinya, ternyata di situ ia tersinggung," kata Ilham di lokasi, Selasa (1/9/2020).

Usai menegur, kata Ilham, oknum anggota TNI itu menunggunya hingga sore hari. Oknum itu lalu mengajaknya berbicara sambil memperlihatkan senjata api.

Semantara itu, Komandan Detasemen Polisi Militer Sorong Mayor CPM Irianto mengatakan, pasca-peristiwa itu, Pratu E telah ditahan dan sedang diperiksa penyidik Polisi Militer.

Selain itu, Detasemen Polisi Militer juga memeriksa sejumlah saksi yang berada di lokasi untuk dimintai keterangan terkait kasus itu.

"Khusus untuk sanksi, kami akan lihat dari keterangan dan alat bukti yang ada, setelah itu akan ditentukan pasal-pasal kepada oknum anggota tersebut," katanya.

 

Kasat Reskrim Polres Aceh Tengah AKP Agus Riwayanto Diputra mengatakan, SM nekat mengubur bayi yang baru dilahirkan hidup-hidup karena panik saat akan dilaporkan anaknya berinisial H (10) ke polisi.

Pasalnya, saat pulang ke rumahnya, H mendapati ada seorang bayi di rumahnya.

"H kemudian bertanya siapa anak itu kepada ibunya. Kemudian SM menjawab bahwa bayi itu adalah adiknya," katanya.

Mendengar itu, H pun tidak percaya dengan ucapan ibunya, ia kemudian keluar dan mengancam akan melaporkannya ke polisi.

Karena merasa takut, SM langsung berencana menguburkan bayinya hidup-hidup.

"Tersangka kemudian mengambil cangkul yang berada dibawa kursi, dan menggali lubang untuk mengubur anaknya," ujarnya.

 

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akhirnya mengumumkan pasangan calon (paslon) Pilkada Surabaya 2020.

PDI-P menunjuk Eri Cahyadi dengan Armuji sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang akan bertarung melawan pasangan Machfud Arifin - Mujiaman di Pilkada Surabaya 2020.

Eri Cahyadi merupakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya. Sedangkan Armuji merupakan kader PDI-P yang juga anggota DPRD Jatim.

Pengumuman paslon tersebut diumumkan oleh Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI-P Puan Maharani secara virtual, Rabu (2/9/2020).

"Saya bacakan sekarang karena masih ada di dalam amplop. Semoga segera bisa langsung melakukan konsolidasi. Semoga Surabaya tetap menang," kata Puan.

 

Anggie Kristiadji Putri (19), harus mengubur cita-citanya menjadi seorang anggota polisi setelah disebut positif Covid-19.

Meskipun harus gagal lulus Akpol. Peraih peringkat pertama seleksi Akpol di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) ini tidak patah semangat.

Setalah gagal, Anggie memilih untuk menempuh pendidikan di Universitas Indonesi (UI).

Anggie mengatakan bahwa saat ini dirinya sedang fokus pada pendaftaran untuk kelas Internasional pada Program Studi Arsitektur di UI.

“Ini saya lagi daftar ulang biar bisa berkuliah di UI,” kata Anggie melalui telepon, Selasa (1/9/2020).

Kata Anggie, ia mengaku sudah ikhlas dengan apa yang terjadi dalam seleksi Akpol.

Ia mengakui bahwa cita-citanya ingin menjadi Polisi. Namun cita-cita tersebut bukanlah cita-cita utama.

Sebab, sejak kecil dirinya juga memiliki keinginan untuk menjadi seniman, arsitek dan masih banyak lagi.

“Mungkin Allah memiliki kehendak lain untuk saya,” kata Anggie.

 

Seorang pria di Mempawah, Kalimantan Barat, berinisial MR (25), warga Kecamatan Sungai Kunyit, tega menyetubuhi adik kandungnya sendiri yang masih berusia 15 tahun.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (27/82020) sekitar pukul 24.00 WIB di rumah mereka.

Namun, perbuatannya terbongkar setelah pihak keluarganya melaporkannya ke polisi.

Pelaku nekat menyetubuhi adiknya karena terfoda dengan lukuk tubuh korban.

Diduga tak dapat menahan nafsunya pelaku kemudian memanjat sekat dinding kamar korban.

“Setelah itu pelaku menyekap mulut saksi korban sambil menimpa badannya, kemudian pelaku berusaha melepaskan pakaian (celana) yang digunakan korban dan terjadilah persetubuhan,” kata Kasat Reskrim Polres Mempawah AKP Muhammad Rezky Rizal, kepada Kompas.com, Rabu (2/9/2020).

“Saat ini penyidik masih melakukan proses pemeriksaan sejumlah saksi dan pelaku untuk mengetahui motivasi sebenarnya,” sambungnya.

Atas perbuatannya, pelaku MR dijerat dengan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Hadi Maulana, Hendra Cipta, Achmad Faizal, Maichel | Editor : Dony Aprian, Abba Gabrillin, David Oliver Purba, Candra Setia Budi, Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2020/09/03/06270051/-populer-nusantara-ditegur-oknum-tni-perlihatkan-pistol-ke-petugas-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke