Djarot dan Risma Hadir di Kantor PDI-P Jatim Menyaksikan Pengumuman Paslon di Pilkada Surabaya

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah pimpinan DPP PDI-P hadir di kantor DPD PDI-P Jawa Timur di jalan Kendangsari Surabaya, Rabu (2/8/2020) siang.

Mereka akan menyaksikan pengumuman pasangan calon yang diusung PDI-P di Pilkada Surabaya 2020.

Pantauan Kompas.com, jelang pukul 13.00 WIB, Puti Guntur Soekarno hadir bersama 2 Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat dan Bambang Wuryanto.

Juga hadir Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana. Disusul kemudian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang juga salah satu ketua DPP PDI-P.

Pengumuman pasangan calon yang diusung PDI-P di Pilkada Surabaya rencananya akan diumumkan dalam rapat DPP PDI-P yang dimulai pukul 14.00 WIB.

Selain Surabaya, pasangan yang diumumkan juga untuk Pilkada Sidoarjo, Situbondo, Jember dan Pilkada Pacitan.

Ketua DPC PDI-P Surabaya, Adi Sutarwijono sebelumnya meminta 19 nama pendaftar pilkada Surabaya tidak keluar dari Surabaya saat pengumuman pasangan calon.

"Lebih baik para pendaftar tidak meninggalkan Surabaya hari ini," kata dia, Rabu pagi.

Tidak seperti biasanya, pasangan calon yang akan menerima rekomendasi untuk Pilkada Surabaya tidak dihadirkan di kantor DPD PDI-P.

"Yang hadir saya sebagai ketua DPC dan Baktiono sebagai sekretaris DPC PDI-P Surabaya," kata Adi.

Ada 19 nama yang mendaftar ke PDI-P Jawa Timur sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya di Pilkada Surabaya 2020.

Ke-19 nama pendaftar tersebut yakni, Dyah Katarina (anggota DPRD Surabaya), Armuji (anggota DPRD Jatim), Anugerah Ariyadi (mantan anggota DPRD Surabaya), Mega Djadja Agustjandra (pengusaha), Sutjipto Joe Angga (pengusaha), dan Chrisman Hadi (seniman).

Selanjutnya, Sri Setyo Pertiwi (pengusaha), Laksda TNI (Purn) Untung Suropati, Fandi Utomo (mantan anggota DPR RI), Warsito (mantan anggota DPRD Surabaya), Gunawan (pengusaha), Dwi Astutik (Muslimat NU), Haries Purwoko (pengusaha), Lia Istifhama (fatayat NU), Achmad Wahyuddin (pengusaha), Whisnu Sakti Buana (wakil wali kota Surabaya), Ony Setiawan (aktivis), Edy Tarmidy (politisi PDI-P), dan Ahmad Nawardi (anggota DPD).