Salin Artikel

Mengenal Fadli, Guru SMP yang Dirikan 10 Sekolah Gratis di Kaki Gunung Argopuro

Sepuluh sekolah itu ada di Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, dan Kecamatan Sukorambi, daerah yang berada di kaki pegunungan Argopuro.

Fadli adalah lulusan Universitas Islam Jember. Setelah lulus kuliah ia menjadi guru di sekitar rumahnya pada tahun 2000 silam.

Kala itu ia melihat banyak anak-anak di desa yang tidak melanjutkan pendidikan. Bahkan ada yang menikah di usia anak.

Selain karena terkendala biaya, jarak sekolah yang cukup jauh menjadi masalah bagi masyarakat di pedesaan.

Pada tahun 2004 ia mencoba merintis lembaga pendidikan di wilayah pelosok Bintoro. Di wilayah tersebut ada madrasah diniyah yang digunakan untuk belajar oleh anak-anak di sekitar.

Mereka tidak sekolah ke SD karena jaraknya cukup jauh yakni empat kilometer. Untuk sekolah ke SD, mereka harus melewati kawasan perkebunan dengan jalan kaki.

Karena kondisi medan yang sulit, banyak yang memilih tidak sekolah.

Fadli yang saat itu berusia 24 tahun mengajak tokoh masyarakat untuk membangun SD. Namun banyak menolak ide Fadli. Warga masih khawatir dengan biaya pendidikannya karena saat itu madrasah diniyah gratis.

Secara perlahan, Fadli meyakinkan para wali murid sehingga sekolah mulai dibangun.

Ia membantu proses hingga menjadi SDN Bintoro V yang hingga hari ini masih membuka kelas untuk siswa.

“Sudah banyak yang lulus dan kuliah sampai sekarang,” tutur dia saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Dusun Manggis, Desa Sukorambi, Jumat (28/8/2020).

Setelah itu ia juga merintis lenbaga MTS Asy Syukriah 2004 Bintoro. Lagi-lagi alasannya sama yakni banyak anak yang tidak sekolah.

Pendirian lembaga itu dilakukan secara swadaya dan ia butuh tiga tahun untuk meyakinkan warga sekitar.

“Butuh tiga tahun meyakinkan warga sekitar, apalagi saya orang baru,” terang dia.

Pada tahun 2007 ia juga mendirikan MI terpadu Arrohman di Sukorambi. Kala itu gedung sekolah hanya terbuat dari gubuk sederhana dari kayu.

Setelah itu berturut-turut ia mendirikan MTs Miftahul Ulum di Desa Kemiri Panti pada tahun 2013 dan MA Miftahul Ulum pada tahun 2014.

MTs tersebut berawal dari sejumlah anak-anak yang belajar di masjid.

“Setelah itu, dirikan juga PAUD hingga RA, hingga total sepuluh sekolah,” tutur dia.

Awalnya para guru di lembaga tersebut dibayar dari hasil usaha ternak kambing milik Nur Fadli dan teman-temannya.

Kemudian ia mengajak wali murid bekerja sama untuk beternak kambing miliknya.

Selain untuk kebutuhan rumah tangga, hasil dari beternak kambing disumbangkan untuk pembangunan sekolah.

“Kalau sekolah di pinggiran bayar, tidak akan ada yang sekolah,” ucap ayah tiga anak tersebut.

Saat ini ada 200 kambing yang dikelo oleh wali murid di lembaga Fadli.

Fadli bercerita saat mengajar, ia kerap mengajak siswa belajar di luar kelas seperti sawah, sungai, hingga kebun. Hal itu dilakukan agar kegiatan belajar mengajar tidak membosankan.

“Pelajarnya waktu itu baru semua, pembelajaran dibuat menyenangkan,” tutur dia.

Untuk menuju ke sekolah yang ada di pinggiran, Fadli menggunakan sepeda motor. Saat musim hujan dan jalan menjadi becek, ia kerap terjatuh. Namun hal itu tak menyurutkan niatnya untuk mengajar.

“Saya ingin anak-anak bisa menjadi pemimpin masa depan walau mereka lahir di daerah pinggiran,” kata dia.

Fadli juga menegaskan bahwa tinggal di daerah pinggiran bukan alasan untuk tidak meraih kesuksesan.

Perubahan nyata yang saat ini terlihat adalah orangtua di wilayah tersebut mulai peduli dengan pendidikan. Salah satunya adalah banyaknya anak yang melanjutkan sekolah hingga SMA.

Setelah 18 tahun menjadi guru honorer, Fadli diangkat menjadi guru dengan status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) pada tahun 2018 lalu.

Saat ini dia mengajar di SMPN 1 Sukorambi.

Walaupun sudah tak lagi mengajar di lembaga pendidikannya, ia mengatakan jika manajemen sekolah sudah berjalan.

Bahkan ada beberapa murid yang sudah lulus kembali ke sekolahnya untuk menjadi guru.

“Saya tetap melihat sekolah-sekolah, manajemen sudah berjalan,” tutur dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor: Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/28/15510091/mengenal-fadli-guru-smp-yang-dirikan-10-sekolah-gratis-di-kaki-gunung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke