Salin Artikel

4 Hari Didemo Terkait Aksi Joget di DPRD, Pemprov Maluku Akhirnya Minta Maaf

Permintaan maaf itu disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno di depan demonstran dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Ambon.

“Saya didelegasikan oleh Gubernur (Murad Ismail) untuk minta maaf. Semua masukan yang disampaikan akan saya sampaikan kepada Pak Gubernur Maluku,” kata Orno di depan gerbang masuk Kantor Gubernur Maluku, Kota Ambon, Kamis (27/8/2020).

Orno menjelaskan, aksi bernyanyi dan berjoget saat perayaan HUT Maluku itu seharusnya tak terjadi.

Ia pun meminta maaf mewakili semua pejabat Pemerintah Provinsi Maluku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

“Kita sadar bahwa kita semua manusia biasa yang tidak luput dari salah, saya juga ada di sana, kondisinya sangat situasional. Kalau semua menilai Pemprov keliru maka wakil gubernur juga keliru, jadi kami mohon maaf,” ungkapnya.

Orno menyampaikan apresiasi kepada semua elemen masyarakat yang mengingatkan Pemprov Maluku terkait kejadian itu. 

Kritik dari masyarakat itu akan menjadi titik balik pemerintah untuk memperbaiki pelayanan masyarakat.

“Mungkin dengan kontrol dan kritik ini, pembangunan ke depan bisa lebih baik. Atas nama Pemprov Maluku, sekali lagi kami minta maaf. Pemprov sangat mengapresiasi semua kritik karena demo merupakan fungsi kontrol untuk Maluku lebih baik lagi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Maluku Lucy Wattimury juga telah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Maluku yang merasa tersakiti atas aksi itu.

Sementara itu, para demonsran menyebut aksi pejabat Pemprov Maluku dan anggota DPRD itu melukai hati masyarakat Maluku. Tindakan mereka bertolak belakang dengan semua yang telah disampaikan selama ini.

Selain menuntut semua pejabat meminta maaf, demonstran juga mendesak Kementerian Dalam Negeri memberikan sanksi tegas.

Para demonstran meminta kejadian seperti ini tak lagi terulang karena masyarakat sedang kesusahan selama pandemi Covid-19.

“Ini kejadian yang sangat memalukan, pemerintah provinsi harus minta maaf kepada seluruh masyarakat Maluku, kami juga mendesak Mendagri agar memberikan sanksi tegas kepada para pejabat pemporv yang terlibat dalam aksi ini,” kata Ketua GMKI cabang Ambon Almindes Falantono Syauta saat membacakan tuntutannya.  

Para demonstran mengecam aksi tersebut.

“Kalau warga yang melakukan dihukum, itu 10 warga yang mengambil jenazah diproses hukum. Mengapa para pejabat yang asyik berjoget tanpa mengindahkan protokol kesehatan tidak diberikan sanksi?” teriak demonstran.

Dalam aksi itu, para mahasiswa juga menyanyikan lagu dangdut yang dinyanyikan Sekda Maluku Kasrul Selang saat acara HUT di Kantor DPRD Maluku. Para demonstran juga berjoget bersama.

Aksi itu dilakukan sebagai kritik terhadap Pemprov Maluku dan DPRD Maluku.

Sebelumnya, sejumlah elemen mahasiswa berdemonstrasi menuntut permintaan maaf Pemprov Maluku selama tiga hari terakhir.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/27/13560281/4-hari-didemo-terkait-aksi-joget-di-dprd-pemprov-maluku-akhirnya-minta-maaf

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke