Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Kompas.com, aksi ini dilakukan sejak pukul 03.15 WIT dini hari.
Karyawan meminta agar manajemen Freeport memberikan perhatian atas kinerja mereka berupa pemberian insentif.
Hal ini dikarenakan semenjak masa pandemi Covid-19, atau selama lebih kurang enam bulan, mereka tetap bekerja dan tidak diperbolehkan kembali ke Kota Timika.
Kapolsek Tembagapura Ipda Eduard Edison menjelaskan, para pendemo juga meminta manajemen membuka kembali akses bus Scheduled Day Off (SDO) agar karyawan bisa pergi dari Tembagapura ke Kota Timika untuk bertemu keluarga.
"Jadi mereka minta kepastian bus SDO kapan bisa berjalan lagi. Ini memang aspirasi yang sebelumnya mereka sampaikan ke manajemen," kata Eduard ketika dihubungi Kompas.com, Senin.
Aksi demo karyawan masih berlangsung dengan tertib hingga Senin siang. Karyawan masih melakukan upaya negosiasi dengan manajemen Freeport.
Vice President (VP) Coorporate Communications PT Freeport Indonesia Riza Pratama saat dikonfirmasi mengatakan, mereka segera memberikan jawaban atas tuntutan karyawan.
"Kami masih mempelajari aspirasi karyawan dan akan memberikan jawaban dengan mempertimbangkan protokol kesehatan dan keselamatan bagi karyawan, keluarga, dan komunitas," ucap Riza.
https://regional.kompas.com/read/2020/08/24/13484471/karyawan-freeport-demo-dan-blokade-jalan-tambang-di-tembagapura-ini