6 Pasien Covid-19 di Samarinda Meninggal dalam Sehari, Termasuk 1 WN Malaysia

Dari enam pasien tersebut lima orang berstatus probable Covid-19 sementara satu pasien positif Covid-19.

“Empat (pasien) meninggal di RSUD AWS (Abdul Wahab Sjahranie), dua lainnya di RS Hermina dan RS Dirgahayu. Total ada enam meninggal hari ini,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Ifran kepada Kompas.com di Samarinda, Kamis.

Enam pasien yang meninggal tersebut, kata Ifran semuanya dikubur menggunakan protokol Covid-19.

“Satu dari enam pasien meninggal, warga Malaysia. Dia pemakamannya menggunakan kremasi (pembakaran) karena beragama Hindu. Tapi tetap menggunakan standar protokol Covid-19,” terang dia.

Tim pemakaman jenazah Covid-19 dari BPBD Samarinda menguburkan enam jenazah tersebut hanya berselang jam.

Pasien pertama warga Malaysia, meninggal dunia di RSUD AWS, Kamis, dini hari.

Kemudian, paginya sekitar pukul 07.53 Wita disusul lagi satu pasien di rumah sakit sama.

Dua jam kemudian sekitar pukul 10.58 Wita, seorang pasien lagi meninggal di RS Hermina.

Siangnya sekitar pukul 14.30 Wita, seorang pasien lagi meninggal di RSUD AWS.

Kemudian disusul lagi dua pasien lainnya di sore dan malam hari ini di RS Dirgahayu dan RSUD AWS.

Dari catatan rekam medis yang diperoleh Kompas.com, para pasien ini rata-rata memiliki penyakit penyerta seperti asma dan lain-lain.

Gejala Covid-19 diduga memperparah kondisi pasien hingga meninggal dunia.

Saat ini total pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Samarinda sebanyak 20 orang dari 100 kasus meninggal dunia di Kaltim hingga Kamis (20/8/2020).

Angka kematian tertinggi di Kota Balikpapan sebanyak 64 orang dan terendah di Berau, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Penajam Paser Utara dan Bontang dengan masing-masing satu kasus.

Sementara, untuk jumlah positif Covid-19 di Kaltim sebanyak 2.697 kasus, 1.721 di antaranya sudah sembuh, 876 masih dalam perawatan dan 100 orang meninggal dunia.

Angka tertinggi kasus positif Covid-19 berada di Kota Balikpapan yakni 1.103 kasus disusul Samarinda 537 kasus dan terendah di Mahakam Ulu dengan lima kasus.