Salin Artikel

Kasus Dugaan Pencabulan Guru Ngaji di Makassar Naik ke Penyidikan

MAKASSAR, KOMPAS.com - Penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar meningkatkan kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oknum guru ngaji berinisial AM ke tahap penyidikan.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul mengatakan, pihaknya segera memeriksa AM selaku terlapor dalam kasus pencabulan murid-murindnya yang berumur 9-10 tahun.

"Sudah gelar perkara dan telah disepakati naik ke tahap penyidikan," kata Agus saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (12/8/2020).

Meski demikian, polisi belum menetapkan tersangka terhadap AM.

Polisi saat ini juga terus berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar untuk pemulihan korban.

Ketua Tim Reaksi Cepat Tanggap P2TP2A Makassar Makmur mengatakan, saat ini sudah ada 5 murid AM yang mengaku sebagai korban pencabulan.

Kelima korban, kata Makmur, sudah ditangani oleh dokter dan psikolog melalui konseling agar tidak truma dan membantu polisi melakukan penyidikan.

"Korban sempat menangis waktu dilakukan bimbingan konseling karena dia malu, dilakukan seperti itu dengan guru mengajinya dan sangat  membenci guru mengajinya itu yang laki-laki," ujar Makmur.

Sebelumnya diberitakan, seorang guru mengaji dilaporkan ke polisi usai diduga mencabuli muridnya yang masih di berusia 9 tahun saat sedang mengajar di Kompleks PU, Jalan Batara Bira, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Kabar dugaan pencabulan yang dilakukan guru ngaji tersebut awalnya diposting oleh akun Erni Bahri di Facebook pada Selasa (4/8/2020) dan menjadi viral usai dibagikan sebanyak 76 kali.

Dalam postingan tersebut, diduga korban guru ngaji tak hanya satu.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar AKP Ismail mengatakan, saat ini sudah ada tiga murid AM yang masih di bawah umur yang melaporkan AM atas pencabulan tersebut.

Ismail mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum untuk melengkapi penyelidikan.

"Tentunya kita lakukan visum untuk menguatkan lagi," kata Ismail melalui telepon, Senin (10/8/2020).

Ismail mengatakan, diduga korban dari AM lebih dari tiga.

Seluruh korban kini sedang didampingi Dinas Sosial, psikolog dari P2TP2A serta aktivis sosial.

Terlapor, kata Ismail, selain dikenal sebagai guru mengaji juga mendirikan balai di halaman rumahnya untuk digunakan sebagai tempat mengaji muridnya.

"Kepastian naik tahap penyidikan harus terpenuhi alat bukti. Setelah itu upaya paksa kita lakukan, misalnya memanggil terlapor, secara resmi. Kita lakukan pemeriksaan setelah berstatus tersangka," ujar Ismail.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/12/16233681/kasus-dugaan-pencabulan-guru-ngaji-di-makassar-naik-ke-penyidikan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke