Salin Artikel

Aksi Pemuda Demak Menyambut HUT RI di Masa Pandemi

Hari-hari besar seakan berlalu begitu saja saat semua masyarakat memilih tetap berada di dalam rumah.

Hampir 5 bulan pandemi virus corona menghampiri Indonesia. Tak terasa waktu semakin dekat dengan peringatan hari kemerdekaan.

Tak ingin larut dalam situasi, para pemuda di Kampung Jembatan Kuning Buyaran, Desa Karangsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menggelar aksi "sweeping" bendera di pemukiman mereka, Kamis (6/8/2020).

Sasarannya adalah rumah-rumah yang belum mengibarkan Merah Putih.

Mereka mengganti bendera yang sduah tak layak berkibar, membetulkan posisi tiang yang miring, maupun bendera yang belum dikibarkan sepenuh tiang.

Para pemuda yang dipimpin oleh Andreanto Miftahudin N (23) ini dengan semangat menggelora berkeliling kampung, membawa beberapa bendera dan tiang baru.

Sesekali, para pelajar dan pekerja muda ini berhenti untuk memungut sampah yang ditemui di sepanjang jalan.

Ulfi, salah satu peserta mengatakan bahwa aktivitas mereka ini menjadi salah satu bentuk bela negara secara nyata.

Menurut Ulfi, generasi muda hendaknya melanjutkan semangat kebangsaan dan mengingat perjuangan para pahlawan yang mengorbankan jiwa raga demi anak dan cucu.

"Apa susahnya mengibarkan bendera secara layak. Kita harus mengingat bagaimana nyawa menjadi taruhan ketika nenek moyang meraih kemerdekaan. Tanpa mereka, kita tak akan menyaksikan Sang Saka Merah Putih berkibar jaya di udara," kata Ulfi.

Para pemuda ini ingin menyampaikan bahwa bendera Merah Putih yang dikibarkan setiap memasuki HUT RI ini selalu bermakna.


Bendera Merah Putih bukan sekadar hiasan umbul-umbul yang dipancangkan untuk menyemarakkan acara.

Suasana haru lebih terasa ketika kelompok pemuda yang menamakan diri Komunitas Jembatan Kuning Paingan (JKP 4/2) ini melakukan sweeping di sebuah rumah sederhana yang dihuni oleh Nenek Parminah (63).

Bendera yang terpancang di sebelah rumahnya hanya bertiang bambu retak seukuran ibu jari.

Bendera Merah Putih berukuran sangat kecil dan terlihat lusuh.

Tak tampak ada lambaian berwibawa di situ.

Para pemuda pun memberikan edukasi tentang semangat kebangsaan kepada Mbah Parminah.

Kemudian, Mbah Parminah dan puluhan aktivis ini mencopot tiang bendera. Bendera kecil dilipat dan diserahkan kepada para pemuda.

"Kuserahkan bendera ini pada kalian, tolong dijaga ya," ujar Mbah Paminah dengan sepenuh perasaan.

Para pemuda itu terlihat haru saat menerima kain bertuah tersebut dari tangan keriput Mbah Parminah.

"Serasa mengemban amanah dari para sesepuh. Ini bentuk kepercayaan kepada para pemuda untuk melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan," tutur Andreanto N selaku Ketua JKP 4/2.

Bendera dan tiang baru pun terpancang megah di depan rumah Mbah Parminah. Selanjutnya nenek renta itu menggiring para aktivis untuk berbaris dan hormat bendera.

Para penduduk yang menyaksikan dari rumah masing-masing terlihat berkaca-kaca melihat pemandangan tersebut.

"Jangan karena sibuk berpikir tentang Covid-19, kita sampai melupakan sejarah kemerdekaan NKRI," kata Kusfitria, salah satu penduduk yang memperhatikan peristiwa tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/08/19410621/aksi-pemuda-demak-menyambut-hut-ri-di-masa-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke