Samson mengaku, kondisinya baik dan tak mengalami gejala seperti demam, batuk, sesak napas, dan sakit tenggorokan.
“Beta (saya) sementara ini karantina di rumah, kondisi saya baik,” kata Samson kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon, Selasa (4/8/2020).
Samson menjelaskan awal mula dinyatakan positif Covid-19. Pada 30 Juli, Samson yang hendak bertolak ke Kabupaten Buru menjalani rapid test Covid-19 sebagai syarat perjalanan menggunakan pesawat terbang.
Samson pun dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test Covid-19. Ia pun disarankan menjalani tes swab di RSUD Haulussy Ambon.
Samson pun melakukan tes swab hari itu.
"Malamnya hasilnya keluar positif," kata Ketua Komisi IV DPRD Maluku ini.
Setelah dinyatakan positif Covid-19, Samson diminta menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Ambon.
Karena kondisinya sehat, tim medis menyarankannya melakukan karantina mandiri.
"Dokter ahli penyakit dalam dan paru mengatakan bahwa semua kondisinya baik, normal, sehinga saya dikategorikan OTG, lalu diminta tetap karantina di rumah," kata dia.
Padahal, Samson telah meminta agar diisolasi di luar rumah.
“Jadi tadinya saya minta di luar rumah tetapi karena penjelasan dari pihak RS karena kategori OTG bisa kareantina di rumah nanti disampaikan ke puskesmas,” kata dia.
Pulang dari Jakarta
Samson tak tahu dari mana tertular Covid-19. Tapi, ia membenarkan baru saja kembali dari Jakarta pada 15 Juli 2020.
Tiba di Ambon, Samson menjalankan aktivitas di DPRD Maluku seperti biasa, memimpin rapat komisi dan pansus.
"Memang interaksinya cukup tinggi beberapa kali rapat dengan OPD dengan tamu-tamu yang datang, wartawan wawancara setiap rapat, nah itu jalan normal sampai tanggal 30 (Juli) karena mau ada perjalanan ke Buru,” ungkapnya.
Kontak erat dengan pasien positif
Selama dua pekan terakhir, Samson kerap melakukan kontak erat dengan salah satu stafnya yang dinyatakan positif Covid-19.
Stafnya itu tertular dari sang suami yang bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Maluku.
Meski begitu, Samson tak tahu apakah tertular dari stafnya itu atau orang lain.
"Saya kontak dengan staf saya ini cukup tinggi karena setiap kali mau rapat pansus pasti koordinasi kadang terima dokumen tapi apakah saya terjangkit dari dia? Ini tidak bisa dipastikan,” ungkapnya.
Menurutnya, ada pegawai lain yang dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan kontak dengan stafnya itu.
"Dari dia (staf positif Covid-19) juga ada salah satu staf di pansus menjalani tes swab dan hasilnya positif, jadi staf ada dua, tambah saya jadi tiga," kata dia.
https://regional.kompas.com/read/2020/08/04/19225681/berstatus-otg-anggota-dprd-maluku-yang-positif-covid-19-jalani-karantina