Salin Artikel

Menyoal Larangan Pesawat Terbang dari Surabaya ke Pontianak, Berawal dari Penumpang Reaktif Rapid Test

Pelarangan dilakukan sejak Senin (3/8/2020).

Kebijakan diambil setelah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendapati dua penumpang Citilink dan satu penumpang Lion dinyatakan reaktif.

Temuan tersebut hasil uji rapid test yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kalimantan Barat pada Sabtu (1/8/2020). Rapid test dilakukan pada 21 penumpang dari Surabaya.

Untuk memastikan status kesehatan, tiga orang tersebut menjalani tes swab.

Dua orang yang positif itu merupakan warga Kabupaten Kubu Raya dan satu orang warga asal Jombang, Jawa Timur, yang akan mencari pekerjaan di Pontianak.

Penutupan penerbangan tersebut dibenarkan oleh Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.

Dalam akun media sosialnya pada Senin (3/8/2020), ia mengatakan pelarangan dilakukan selama sepekan.

Jika masih kedapatan ada penumpang yang reaktif, maka pelarangan akan dilakukan selama tiga bulan.

"Dilarang (terbang ke Pontianak dari Surabaya) untuk satu pekan. Jika kedapatan lagi, maka kita akan larang tiga bulan," kata Sutarmidji dalam akun media sosialnya yang telah terkonfirmasi, Senin.

Untuk sementara, masyarakat dari Surabaya yang akan ke Pontianak harus melalui Jakarta.

"Saya tegaskan ke maskapai, kalau kita tidak boleh lengah, demi masyarakat Kalbar. Ini juga menunjukkan jeleknya pengawasan di bandara," ujar Sutarmidji.

Dengan adanya temuan itu, menurutnya memang harus ada evaluasi secara menyeluruh.

Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus corona dari daerah asal.

"Jadi sebenarnya setiap pelaku perjalanan harus rapid test dulu. Kalau hasilnya non-reaktif baru boleh berjalan," ucap Harisson.

Penutupan penerbangan Surabaya ke Pontianak dibenarkan oleh pihak maskapai Lion Air.

"Penutupan bersifat sementara hingga ada pemberitahuan lebih lanjut," kata Corporate Communication Strategic Of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, saat dikonfirmasi, Selasa (4/8/2020).

Penerbangan dari Surabaya menuju Pontianak, kata dia, dialihkan dengan transit melalui bandara Soekarno Hatta di Cengkareng.

"Sementara rute Pontianak ke Surabaya beroperasi normal," terang dia.

Sementara itu IS (42) satu di antara dua penumpang pesawat dari Surabaya asal Jombang Jawa Timur, yang positif Covid-19 melarikan diri saat akan diisolasi di Pontianak, Kalimantan Barat.

IS sebelumnya menginap di Hotel Jeruju Baru Pontianak. Namun saat akan dijemput untuk diisolasi pada Senin (3/8/2020), nomor ponselnya sudah tidak aktif lagi.

Ia meninggalkan hotel sebelum petugas kesehatan datang.

“Saat hendak dijemput petugas untuk diisolasi di Rumah Isolasi Rusunawa Kota Pontianak, IS telah meninggalkan hotel atau melarikan diri,” ucap Harisson.

Kepastian positif Covid-19 tersebut berdasarkan hasil uji laboratorium swab tenggorokan di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak.

Menanggapi hal itu, Vice President Corporate Secretary dan CSR PT Citilink Indonesia Resty Kusandarina mengatakan, pada saat keberangkatan dari Surabaya penumpangnya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Adapun mengenai pemberitaan terdapat dua penumpang yang reaktif, dapat kami sampaikan bahwa hanya satu penumpang yang merupakan penumpang Citilink, sedangkan yang lainnya bukan merupakan penumpang Citilink,” kata Resty dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/8/2020).

Resty menerangkan, penerapan protokol kesehatan dalam setiap operasional penerbangan dengan melakukan disinfeksi kepada seluruh pesawat secara rutin setiap hari setelah pesawat selesai beroperasi.

Citilink juga menggunakan filter high efficiency particulate arrestor (HEPA) di seluruh pesawat untuk menyaring debu serta berbagai bahan pencemar udara, termasuk virus dan bakteri.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipta, Achmad Faizal | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/04/15450051/menyoal-larangan-pesawat-terbang-dari-surabaya-ke-pontianak-berawal-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke