Salin Artikel

Viral Unggahan Fetish Kain Jarik, Unair Dorong Korban Melapor

Dalam unggahannya, pemilik akun menjelaskan ada seseorang yang memintanya untuk membantu menyelesaikan riset.

Orang itu berinisial G dan berkuliah di Universitas Airlangga Surabaya.

G awalnya mem-follow akun Instagram korban, kemudian keduanya intens berkomunikasi.

G meminta pemilik akun agar mau tubuhnya dibungkus dengan kain jarik atau kain batik dengan alasan untuk riset.

"Katanya buat riset tulisan dia," tulis akun @M_fikris dalam twitnya.

Akhirnya korban  bersedia menuruti kemauan G. Tak hanya korban, G juga meminta teman korban untuk dibungkus.

Namun, setelah melakukan yang dikehendaki, korban melihat kejanggalan sehingga dia memutuskan menceritakan hal yang dialami di Twitter.

Dalam twitnya, @M_fikris menyertakan foto dan video saat dia dibungkus kain jarik, serta tangkapan layar percakapan antara dirinya dan G.

Dalam twitnya, korban juga melaporkan aksi G ke ke institusi tempat G berkuliah.

"Untuk pihak @Unair_Official dan @BEMFIBUA ada seorang mengaku sebagai mahasiswa anda dan telah melakukan pelecehan seksual kepada saya dan beberapa orang, mohon untuk ditindaklanjuti," lanjut pemilik akun @M_fikris.

Twit itu direspons oleh sejumlah akun yang mengaku pernah menjadi korban G.

Bahasan tentang G menjadi top trending twitter hingga Kamis malam.

Dikonfirmasi mengenai twit tersebut, Kepala Pusat Informasi dan Humas Unair, Prof Suko Widodo mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi tentang tuduhan aksi fetish tersebut.

"Kami sedang investigasi, yang pasti kami tidak akan melindungi aksi pelanggaran disiplin moral mahasiswa," ujar dia.

Sementara itu, pihak Fakultas Ilmu Budaya Unair mulai membuka layanan pengaduan jika ada masyarakat yang merasa pernah menjadi korban pelecehan seksual sebagaimana twit dari @M_fikris.

Pengaduan bisa disampaikan melalui help center Unair di nomor 081615507016 atau melalui surat elektronik helpcenter.airlangga@gmail.com.

"Fakultas Ilmu Budaya Unair juga membuka layanan konseling kepada para korban. Identitas korban akan dijamin kerahasiaannya," kata Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unair, Prof Diah Arini Arimbi dalam rilis yang diterima.

Pihaknya menegaskan menentang segala macam bentuk kekerasan seksual, kekerasan fisik maupun perundungan yang berbentuk fisik dan verbal.

"Kami juga akan terbuka menginformasikan perkembangan dugaan aksi pelecehan seksual ini," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/30/20022351/viral-unggahan-fetish-kain-jarik-unair-dorong-korban-melapor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke