Salin Artikel

Kisah Teara "Si Anak Singkong", Berburu Sinyal di Tepi Jalan demi Kuliah Daring

MAGELANG, KOMPAS.com - Hampir setiap hari Teara Noviani duduk di tepi jalan sekitar satu kilometer dari rumahnya.

Mahasiswi semester II Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), itu tak patah arang demi mengikuti kuliah.

Teara duduk bersila, memangku laptop, beralaskan rerumputan, tumpukan kertas, dan buku di sekitarnya. Tak peduli kendaraan bermotor lalu lalang. 

Ia melakukan itu sejak kegiatan perkuliahannya secara daring karena terdampak pandemi Covid-19.

Sementara ia tinggal di daerah minim akses internet, di pegunungan Menoreh, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

"Hampir setiap hari saya dan adik duduk di pinggir jalan, kadang ada satu teman saya, karena di pinggir jalan tersebut sinyal internet cukup stabil,” ungkap Teara saat ditemui, Rabu (22/7/2020).

Teara yang mempunyai julukan "Anak Singkong" itu menceritakan, setiap pagi ia berjalan satu kilometer bersama adiknya mencari titik lokasi yang stabil akses internet.

Menjelang siang, sang ibu datang membawakan makan siang untuknya dan adiknya.

Teara mengaku tidak mudah belajar di tepi jalan. Ia harus berkonsentrasi penuh, sedangkan banyak orang dan kendaraan berlalu lalang.

Jika matahari mulai terik, ia terpaksa bergeser ke titik yang teduh di bawah pohon. 

"Pernah ketika mengerjakan ujian tengah semester, beberapa orang yang kebetulan lewat menyapa kami, otomatis membuyarkan konsentrasi," tutur anak sulung dari dua bersaudara pasangan Sutejo dan Komaroyani ini.

Sebetulnya, tidak jauh dari rumahnya ada Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang menyediakan fasilitas layanan internet wifi gratis.

Akan tetapi, Balkondes milik sebuah BUMN itu tidak sepenuhnya bisa dipakai masyarakat sekitarnya, jam operasionalnya juga tidak 24 jam.

"Sementara jadwal kuliah online tidak tentu, ada yang pukul 07.00 WIB, sampai sore. Mengerjakan tugas juga kadang sampai larut malam," kisahnya.

Penghargaan dari kampus

Semangat belajar Teara yang tinggi memang sudah ada sejak ia berada di bangku sekolah.

Prestasi akademiknya di perkuliahan ditunjukkan dengan nilai IPK terakhir yang diraih 3,88. 

Melihat kegigihan Teara dalam menjalani kuliah online dengan sungguh-sungguh, pihak kampus memberikan penghargaan kepadanya.

Rektor Unimma Dr Suliswiyadi bersama Dekan FEB, Dra Marlina, dan jajarannya mengunjungi rumah Teara yang terletak di perbatasan Kabupaten Magelang dengan Kabupaten Kulon Progo, DIY, itu.

Dalam kunjungan tersebut, pihak kampus bertemu Teara dan keluarganya, termasuk dengan Kepala Desa Kenalan, Agus Waluyo.

Ia mengapresiasi Teara yang meskipun ada keterbatasan di wabah pandemi, ia tetap gigih belajar. 

“Mencari sinyal itu artinya sudah berusaha berijtihad. Kita percaya di balik musibah ini akan ada banyak hikmah yang bisa kita petik. Semoga pandemi ini bisa kita lalui bersama dan segera berakhir agar bisa kembali bertemu di perkuliahan yang normal,” ujar Rektor Unimma Dr Suliswiyadi.

Pihaknya berencana akan bersinergi memanfaatkan Balkondes Kenalan sebagai solusi keterbatasan sinyal.

Pihaknya akan membangun smart village atau Desa Cerdas melalui kerja sama dengan dosen Unimma.

"Selain itu, melihat potensi desa yang bisa diangkat pariwisatanya, selain membentuk wifi corner, kami juga siap terlibat penyelesaian fasilitas desa, pemberdayaan masyarakat, dan juga indeks pembangunan masyarakat desa pada sektor wisata (tourismpreneur) yang sesuai fokus Unimma yaitu islamic entrepreneurship,” jelasnya.

Kepala Desa Kenalan Agus Waluyo menyambut baik solusi yang diberikan oleh Unimma dalam pemberdayaan desa karena memang sangat dibutuhkan masyarakat di desanya.

"Program yang disampaikan Rektor memang yang sangat dibutuhkan sekali saat ini. Semoga dengan adanya bantuan ulur tangan Unimma yang akan segera terealisasi, bisa dimanfaatkan oleh anak-anak dengan baik,” tuturnya.

Sementara itu, Dekan FEB Dra Marlina menyampaikan, perkuliahan yang mendadak harus daring karena corona sudah diatur sedemikian rupa agar tidak membebani mahasiswa.

“Penugasan kami beri jeda waktu sehingga mahasiswa tidak terlalu berat dalam melaporkan proses pembelajaran di rumah,” ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/23/13173461/kisah-teara-si-anak-singkong-berburu-sinyal-di-tepi-jalan-demi-kuliah-daring

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke