Salin Artikel

Warga Masamba Masih Dihantui Trauma Banjir Bandang: Lebih Horor Hujan Ketimbang Covid-19

Perasaan waswas musibah itu kembali terjadi semakin kuat ketika hujan mengguyur kawasan Masamba dan sekitarnya.

Ketakutan itu dialami Bidaniyah, warga Kampung Lombo. Meski sudah berada di lokasi pengungsian yang relatif lebih aman, dia tidak bisa tenang saat hujan kembali mengguyur.

"Lebih horor ini hujan ketimbang Covid-19, kami takut kalau dibilang hujan daripada itu corona,” kata Bidaniyah yang mengungsi di Kantor Bupati Luwu Utara, Selasa (21/07/2020).

“Setelah habis hujan, kami keluar melihat rumah kami yang masih terendam lumpur. Airnya naik terus, tidak ada surutnya,” tambah Bidaniyah.

Ketakutan Bidaniyah bukan tanpa alasan. Dalam dua hari terakhir, Masamba dan sekitarnya memang masih diguyur hujan. Sedangkan Kampung Lombo masih tergenang banjir.

“Jangankan hujan lebat, hujan sedikit pun air meluap ke rumah-rumah penduduk. Nah, meski demikian dengan limpahan air sebesar itu tidak berpengaruh besar lagi terhadap pengungsi,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara, Muslim Muchtar.

Muslim pun mengimbau warga Luwu Utara untuk tetap berada di lokasi yang aman. Pasalnya cuaca ekstrem masih terjadi.

Banjir bandang di Luwu Utara terjadi pada Senin (13/7/2020) akibat luapan Sungai Rongkong, Sungai Meli, dan Sungai Masamba.

Hingga Senin (20/7/2020), sebanyak 38 orang tewas dan sembilan orang lainnya masih hilang.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/21/23365931/warga-masamba-masih-dihantui-trauma-banjir-bandang-lebih-horor-hujan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke