Salin Artikel

Fakta Klaster Pondok Pesantren Wonogiri, Berawal Seorang Pengasuh Pulang dari Demak hingga 35 Santri Positif Covid-19

KOMPAS.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Sempon, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Hingga saat ini, tercatat ada sebanyak 35 santri di ponpes tersebut yang terkonfirmasi positif corona.

Munculnya klaster di pondok pesantren tersebut diketahui setelah tim gugus tugas melakukan tracing.

Sebab, sebelumnya ditemukan ada seorang pengasuh sekaligus juga pimpinan pondok yang dinyatakan positif Covid-19.

Munculnya klaster Ponpes Sempon di Wonogiri bermula dari seorang pengasuh yang juga merupakan pimpinan ponpes berinisial Z (51), pulang dari Demak.

Padahal, saat itu Kabupaten Demak diketahui masih berstatus zona merah.

Setibanya pulang dari demak itu, pasien tersebut menunjukan gejala klinis yang mengarah ke Covid-19.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan dirawat di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, yang bersangkutan ternyata dinyatakan positif Covid-19.

"Kemarin hasil test swabnya baru ada. Saat ini pak ustaz sementara diisolasi di rumah sakit Wonogiri," ujar Bupati Wonogiri, Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek, Senin (6/7/2020) siang.

Setelah seorang pengasuh dinyatakan positif Covid-19, tim gugus tugas langsung melakukan tracing.

Dari upaya yang dilakukan saat itu, diketahui ada enam orang lainnya yang telah kontak erat dengan pasien pertama ternyata juga dinyatakan positif Covid-19.

"Mereka keluarga Pak Ustaz berinisial Z yang sebelumnya sudah terkonfirmasi Covid-19 setelah pulang dari Demak," ujar Jekek saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020) malam.

Meski dinyatakan positif, namun keenam warga tersebut menjalani isolasi mandiri di rumah.

Pasalnya, mereka dianggap tidak memiliki penyakit penyerta dan keluhan.

Upaya tracing yang dilakukan tim gugus tugas terhadap penyebaran Covid-19 di ponpes tersebut kembali menemukan fakta baru.

Pasalnya, seminggu kemudian sebanyak 26 santri di ponpes tersebut ternyata juga dinyatakan positif Covid-19.

Dengan bertambahnya jumlah orang yang positif Covid-19 itu, total hingga saat ini tercatat sudah ada sebanyak 35 orang di dalam ponpes itu yang terkonfirmasi positif corona.

“Dari hasil pemeriksaan PCR 46 penghuni pondok, 26 di antaranya dinyatakan positif Covid-19,” ujar Bupati Wonogiri, Joko Sutopo saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (17/7/2020).

26 kasus baru itu, 18 orang di antaranya merupakan warga Wonogiri, dan sisanya dari Sragen, Kalimantan, dan daerah lainnya.

Terkait dengan adanya pembengkakan kasus Covid-19 di klaster ponpes itu, Pemkab Wonogiri akhirnya membuat kebijakan melakukan isolasi satu desa.

“Hasil kesepakatan rapat dengan Forpimda, camat, kepala desa untuk sementara Desa Sempon diisolasi total,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, Jumat (17/7/2020) malam.

Kebijakan itu dilakukan untuk meminimalisasi potensi penyebaran Covid-19 di daerah sekitar.

Adapun untuk pengawasannya akan dilakukan oleh Tim Satgas Covid-19 Jateng, Pemkab Wonogiri, serta pemerintah desa setempat.

Tak hanya isolasi, Jekek juga mengatakan tim gugus tugas akan kembali melakukan tracing ulang pada kasus klaster ponpes tersebut.

"Kami akan lakukan telusur ulang kontak erat dan kontak sedang pasien positif dengan warga setempat,” jelas Jekek.

Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Dony Aprian

https://regional.kompas.com/read/2020/07/18/05420031/fakta-klaster-pondok-pesantren-wonogiri-berawal-seorang-pengasuh-pulang-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke