Salin Artikel

"Siswi Itu Setiap Hari Berjalan Kaki Menyusuri Pantai Sejauh 3 Km Sebelum Menyeberangi Sungai"

Berdasarakan penelusuran Kompas.com, video itu diambil di Sungai Ulil yang terletak di perbatasan antara Desa Tobo dan Desa Batuasa, Kecamatan Werinama, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku.

Empat siswi yang kewalahan menyeberangi sungai itu merupakan pelajar di SMP Negeri 16 Seram Bagian Timur.

Guru SMP Negeri 16 Seram Bagian Timur Werto Wailissahalong membenarkan empat siswi itu merupakan muridnya.

Werto mengatakan, video dramatis penuh perjuangan itu diambil pada Kamis (16/7/2020).

“Itu siswa saya, mereka menyeberangi sungai itu kemarin,” kata Werto kepada Kompas.com, Jumat (17/7/2020).

Menurutnya, siswa di Seram Bagian Timur kembali mengikuti proses belajar mengajar tatap muka sejak 13 Juli 2020.

Werto juga menjelaskan alasan empat siswi itu harus menyeberangi sungai untuk menuju sekolah.

Mereka merupakan siswi yang tinggal di desa tetangga, yakni Desa Tobo. Sementara sekolah tersebut berada di Desa Batuasa.

Werto mengatakan, sungai deras itu bukan satu-satunya rintangan yang dilewati siswi tersebut. Mereka juga harus berjalan sejauh tiga kilometer menyusuri pantai untuk berangkat dan pulang sekolah.

“Itu para siswa setiap hari berjalan kaki menyusuri pantai yang bergelombang tiga kilometer sebelum menyeberangi sungai itu,” katanya.

Tanggapan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Seram Bagian Timur Sidik Rumaloak mengaku telah melihat video itu.

Ia membenarkan video itu diambil di Desa Tobo, Kecamatan Werinama.

Tapi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Seram Bagian Timur tak bisa berbuat banyak terkait masalah itu.

Sebab, akses jalan atau jembatan bukan tanggung jawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

"Yang jelas kami mendorong agar masalah ini bisa dapat segera diselesaikan," kata Sidik.

Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Seram Bagian Timur Constansius Kolatfeka prihatin dengan kondisi tersebut.

Sebagai wakil rakyat, Constansius meminta pemerintah daerah menangani masalah tersebut.

"Dalam kasus ini negara dan pemerintah daerah harus hadir, agar masyarakat bisa menadpatkan rasa keadilan," kata dia.

Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan beberapa siswi di Pulau Seram, Maluku, nekat menyeberangi sungai yang mengalir deras, viral di media sosial pada Jumat (17/7/2020).

Dalam video itu, terlihat empat siswi susah payah menyeberangi aliran sungai yang deras. Mereka terlihat mengenakan seragam lengkap.

Salah satu di antara mereka berhasil menyeberangi sungai tersebut. Setelah meletakkan tasnya di tempat aman, siswi itu kembali membantu tiga teman lainnya.

Mereka pun kembali berusaha menyeberangi sungai. Salah satu siswa terjatuh dan nyaris terseret arus. Beruntung, ia masih bisa berdiri dan menyeberang.

Video berdurasi 53 detik itu diunggah akun Facebook Lissa Tanamal di Facebook. Dalam unggahannya, Lisa menulis, siswa tersebut telah menunggu selama tiga jam agar bisa menyeberang.

(Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/17/19182891/siswi-itu-setiap-hari-berjalan-kaki-menyusuri-pantai-sejauh-3-km-sebelum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke