Salin Artikel

Kasus Demam Berdarah di Karimun Meningkat

Tercatat hingga Juli 2020 sebanyak 180 kasus DBD ditemukan di wilayah Kabupaten Karimun.

Kepala Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi mengatakan, angka ini hampir mendekati total kasus DBD pada 2019 dengan jumlah 232 kasus.

"Sejauh ini kami mencatat ada 180 kasus ditemukan. Dibandingkan tahun lalu dengan jumlah 232 kasus secara keseluruhan, angka ini hampir mendekati, artinya cukup tinggi," kata Rachmadi melalui telepon, Jumat (17/7/2020).

Kenaikan jumlah kasus ini, menurut Rachmadi, terjadi karena masih kurangnya kesadaran masyarakat membersihkan tempat-tempat yang jadi sarang jentik nyamuk.

Selain itu, faktor cuaca juga turut memengaruhi. Apalagi, saat ini keseluruhan Kepri sedang mengalami musim hujan.

"Karena cuaca juga bisa. Tapi kami tidak bisa memprediksi cuaca. Penyebabnya rata-rata karena kurang kepedulian masalah 3 M," kata Rachmadi.

Rachmadi menyebutkan, kenaikan jumlah kasus DBD bukan hanya terjadi di Kabupaten Karimun, melainkan terjadi secara nasional.

Menurut Rachmadi, saat ini pihaknya terus melakukan upaya sosialisasi pelaksanaan 3M yang merupakan kependekan dari menguras bak air, mengubur barang bekas dan menutup tempat-tempat penampungan.

"Kita sudah menyebarkan edaran ke kecamatan-kecamatan dan puskesmas mengajak masyarakat melaksanakan gerakan 3M plus. Selain itu juga kita melakukan penyebaran bubuk abate kepada masyarakat," kata Rachmadi.

Ia berharap masyarakat dapat lebih waspada dengan lebih meningkatkan kesadaran akan menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pencegahan.

"Untuk foging, itu tidak kita lakukan menyeluruh, karena foging hanya dilakukan di lokasi yang telah ditemukan kasus," kata Rachmadi.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/17/15503901/kasus-demam-berdarah-di-karimun-meningkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke