Salin Artikel

Pembalakan Liar Hutan Sumbar Cepat Dideteksi Melalui Alat Sensor Guardian

Alat sensor akustik yang dipasang di hutan itu mengirimkan notifikasi adanya aktivitas chain shaw atau gergaji pemotong pohon.

"Sepanjang 2019 ada 210.000 notifikasi dan 2020 hingga juni ini ada 180.000 notifikasi. Terkuak ada 12 kasus pembalakan liar di hutan," kata Manager Program KKI Warsi Rainal Daus yang dihubungi Kompas.com, Jumat (17/7/2020).

Rainal mengatakan sejak 2019 lalu, Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Sumbar telah memasang 6 alat sensor akustik Guardian di hutan nagari atau desa.

Tujuannya adalah untuk menjaga hutan nagari di Sumatera Barat dari aktifitas pembalakan liar.

Alat ini mampu mendeteksi suara mesin gergaji (chain shaw) pemotong kayu, suara mobil dan suara tembakan yang notifikasinya bisa diketahui.

"Alat ini dikembangkan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) dan Pemerintah Nagari," kata Rainal.

Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi Usama Putra mengatakan sistem operasi Guardian telah membantu dan memudahkan tim Patroli LPHN di 6 desa untuk melakukan pemantauan secara real time.

"Selain itu juga mengefektifkan kinerja Tim Patroli LPHN dalam mengumpulkan barang bukti atas temuan lapangan berupa rekaman suara, foto temuan lapangan, serta titik koordinat lokasi temuan," jelas Yozarwardi.

Menurut Yozarwardi, teknologi itu menciptakan tantangan baru dalam hal menyangkut kapabilitas tim patroli dalam melakukan penindakan atas temuan lapangan.

"Hal ini akan kita sinergikan dengan tim dalam penindakan dugaan kasus pembalakan liar. Ini sebenarnya membantu kinerja kita dalam melindungi hutan," kata Yozarwardi.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/17/11292211/pembalakan-liar-hutan-sumbar-cepat-dideteksi-melalui-alat-sensor-guardian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke