Salin Artikel

Bandar Arisan Online Menghilang, Ibu-ibu Lapor Polisi

Para ibu-ibu tersebut melaporkan HI (32) bandar arisan online yang mendadak hilang tanpa jejak.

Fitrilia (29) salah satu perwakilan yang membuat laporan mengatakan, arisan online yang digarap oleh HI dibagi menjadi 12 kloter.

Namun, saat Fitrilia giliran mendapatkan arisan senilai Rp 10 juta, HI yang menjadi bandar arisan mendadak sulit dihubungi.

"Bahkan saat kami datangi ke rumahnya HI ini juga tidak ada," kata Fitrilia saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Kamis.

Menurut Fitrilia, saat dirinya kesulitan menghubungi HI, ia mencoba menanyakan hal tersebut kepada peserta arisan online yang lain.

Ternyata para peserta lain juga mengalami hal serupa.

"Kami ada puluhan yang tertipu, kloter yang saya ikuti ini Rp 600.000. Tapi yang lain juga ada yang sampai jutaan. Kalau ditotal dengan peserta lain, kami merugi Rp 100 juta lebih," kata dia.

Fitrilia bersama rekan-rekannya berharap polisi cepat bertindak dan menangkap pelaku penipuan.

"Kami sudah kesal karena berapa kali dihubungi susah. Bahkan sekarang sudah hilang, kami sepakat menempuh jalur hukum," kata Fitrilia.

Kepala SPKT Polrestabes Palembang AKP Heri membenarkan adanya laporan tersebut.

Heri mengatakan, polisi saat ini sedang memeriksa para saksi untuk mengejar pelaku.

"Terlapor ini motifnya membuka arisan secara online dan diikuti puluhan orang. Namun saat para korban ini mendapatkan giliran uang arisan, pelakunya mendadak hilang. Pelaku sekarang masih kita kejar," kata Heri.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/16/22204831/bandar-arisan-online-menghilang-ibu-ibu-lapor-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke