Pasar Bantengan Bantul Tutup 3 Hari Imbas Pedagang Positif Covid-19

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Bantengan di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, ditutup sementara selama tiga hari.

Penutupan menyusul seorang pedagang terkonfirmasi positif Covid-19.

Camat Banguntapan Fauzan Mu'arifin mengatakan, pedagang berjenis kelamin perempuan 45 tahun itu dirawat di Rumah Sakit Lapanganan Khusus Covid-19 di Bambanglipuro.

Sebelumnya, pedagang ini mengikuti rapid test masal Covid-19 di Pasar Bantengan dengan hasil reaktif, kemudian dilanjutkan swab dengan positif.

"Pasar Bantengan ditutup sementara tiga hari, dan hari ini disemprot disenfektan," kata Fauzan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (16/7/2020).

Menurut dia, penutupan pasar sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 di sekitar Kecamatan Banguntapan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, Kecamatan Banguntapan tertinggi kasus Covid-19 di Bantul. 

Di mana terdapat 30 pasien positif corona, dan 11 masih dirawat.

Untuk pencegahan, pihaknya akan terjun ke sejumlah pasar, supermarket, dan rumah ibadah membagikan masker, hingga sabun cuci tangan.

Hal ini dilakukan karena Kecamatan Banguntapan mobilitas masyarakatnya termasuk tinggi, karena dekat dengan Kota Yogyakarta.

"Memang masih ada warga yang tidak taat protokol, tidak memakai masker, dan tidak melakukan jaga jarak," ucap Fauzan.

Plt Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bantul, Budi Nur Rokhmah mengatakan, dari target 8.852 pedagang pasar, hanya 7.441 pedagang pasar yang mengikuti rapid test.

Dari jumlah yang ikut rapid test, sebanyak 96 pedagang dinyatakan reaktif, dan telah ditindaklanjutkan dengan uji swab.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bantul menutup sementara Pasar Sungapan di Dusun Sungapan Desa Argodadi, Kecamatan Srandakan, dan Pasar Sorobayan di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden dari 10 Juli sampai 12 Juli lalu.

Hingga Rabu (15/7/2020), total pasien positif yang masih menjalani perawatan berjumlah 29 orang.