Banjir itu membawa duka dan trauma, salah satunya bagi Mantasia.
Mantasia harus menyaksikan dengan mata dan kepala sendiri bagaimana banjir meluluhlantakkan wilayahnya.
Ia kini, mengalami trauma dan kerap berteriak jika mengingat musibah itu terjadi.
"Saya selalu mengingat anak-anak teriak banjir. Jika mengingat itu (banjir) saya kadang-kadang teriak tanpa sadar," kata dia di pengungsian masjid Kantor Bupati Luwu Utara, Kamis (16/7/2020).
"Kami melihat rumah kami ambruk diterjang banjir, saat itu tinggal atap satu jengkal sempat terlihat lalu tertutup banjir," papar Mantasia.
Hal tersebut membuat perempuan itu trauma. Mantasia masih merinding bila mendengar kata banjir.
"Apalagi mendengar kata banjir, waduh ya Allah tolonglah kami ini," ujar dia pilu.
Mengungsi sejak tiga malam terakhir
Mantasia, bayinya dan warga korban banjir lainnya kini mengungsi.
Tanpa bisa menyelamatkan harta benda, mereka menempati masjid di Kantor Bupati Luwu Utara sejak tiga malam terakhir.
Di tempat itu, kata Mantasia, anak-anak harus tidur dengan kondisi seadanya dan menahan dingin.
“Kami sudah tiga malam di sini, kebutuhan anak-anak kami apa adanya, cukup tidur beralaskan kain-kain yang ada bahkan tanpa alas di lantai,” kata dia.
Ia berharap ada pihak yang segera memberikan bantuan sehingga kondisi mereka jauh lebih baik.
“Butuh bantal, selimut, susu formula, dan popok (untuk bayi). Kalau kami yang dewasa cukup perlengkapan dalam dan pakaian biasa serta sarung, karena hanya pakaian yang kami pakai yang tersisa,” ucap Mantasia.
Sebanyak 21 orang tewas dalam musibah ini.
Banjir juga mengakibatkan Jalan Trans Sulawesi lumpuh lantaran tertutup lumpur.
Puluhan ribu warga pun mengungsi mencari tempat yang aman.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kompas TV Luwu Palopo, Amran Amir | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
https://regional.kompas.com/read/2020/07/16/12512771/jika-mengingat-banjir-saya-kadang-teriak-tanpa-sadar
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan