Salin Artikel

1.000 Tentara dan Aplikasi Lancang Kuning Disiapkan untuk Tanggulangi Karhutla Riau

Komandan Korem (Danrem) 031/Wira Bima Brigjen TNI Syech Ismed menyatakan, saat ini sudah ada 1000 personel yang telah dipersiapkan menanggulangi karhutla di Bumi Lancang Kuning.

"Kami sudah menyiapkan atau menggelar 1000 personel diseluruh kabupaten dan kota di Riau," sebut Syech Ismed saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (14/7/2020).

Tak hanya itu, lanjut dia, masih ada 2.200 pasukan lagi yang siap dikerahkan untuk

mencegah maupun berjibaku dengan karhutla tersebut.

"Tetapi, ada penyampaian dari Bapak Pangdam I/Bukit Barisan (Mayjen TNI Irwansyah) waktu apel gelar pasukan di Pekanbaru minggu lalu, itu disiapkan 3000 personel untuk melaksanakan pencegahan karhutla di Riau ini," sebut Syech Ismed.

Dia menyatakan, penanganan dan penanggulangan bencana karhutla bukanlah semata-mata menjadi masalah pemerintah.

Akan tetapi, hal ini adalah masalah bersama dan ditangani secara bersama oleh elemen dan komponen masyarakat.

Menurut Syech Ismed, perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya karhutla.

Di antaranya, pembukaan lahan dengan cara membakar hutan lalu meninggal bara api, membuang puntung sembarangan baik di lahan maupun di hutan, dan memperhatikan dengan titik panas atau hotspot cukup tinggi, terutama di lahan gambut pada musim kemarau yang sebentar lagi akan melanda Riau.

Syech Ismed juga menyampaikan ada empat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai pengendalian karhutla pada rapat koordinasi nasional di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Pertama, presiden meminta memprioritaskan pencegahan melalui patroli terpadu deteksi dini sehingga titik api selalu terpantau.


Kedua, khususnya kepada Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk melakukan penataan pengelolaan ekosistem gambut secara berkelanjutan. Tujuan dari penataan ekosistem gambut, selain untuk menata lingkungan, juga untuk mengurangi karhutla.

Ketiga, segera mungkin padamkan api kalau memang ada kebakaran. Jangan biarkan api membesar.

Keempat, terkait penegakan hukum bagi pelaku karhutla, presiden meminta dilakukan dengan tanpa kompromi.

Syech Ismed menyebutkan, penanggulangan karhutla di Riau, kini dibantu dengan Aplikasi Lancang Kuning.

"Inovasi dan terobosan Polda Riau untuk mengatasi karhutla dengan menciptakan suatu aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara. Aplikasi ini merupakan program digital yang telah digunakan oleh 11 Polda di Indonesia, yang memiliki wilayah rawan karhutla," sebut jenderal bintang satu kelahiran Pekanbaru 21 Maret 1970 ini.

Aplikasi ini, sambung dia, digunakan untuk membantu petugas dalam penanggulangan karhutla.

Di mana aplikasi tersebut dapat memantau titik api dan petugas terdekat dari lokasi karhutla, sehingga kebakaran dapat dengan cepat diatasi.

"Aplikasi Lancang Kuning ini memiliki sistem penanganan karhutla yang terukur, terstruktur dan efisien. Dalam sistem ini juga menggunakan empat teknologi citra satelit, yaitu Terra, NOA, Aqua dan LAPAN, untuk mendeteksi titik api. Sehingga, dengan aplikasi ini memudahkan petugas dalam memadamkan titik api. Namun, aplikasi ini tidak akan berjalan efektif tanpa ditindaklanjuti kita sekalian," pungkas Syech Ismed.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/14/17025801/1000-tentara-dan-aplikasi-lancang-kuning-disiapkan-untuk-tanggulangi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke