Salin Artikel

Musim Kemarau, Kekeringan Kembali Landa Gunungkidul

Sebanyak 101.181 warga Gunungkidul sudah merasakan kekurangan air bersih akibat kemarau.

Adapun kapanewon yang sudah melaporkan data kekeringan di antaranya Girisubo, Tepus, Rongkop, Saptosari, Paliyan dan Saptosari.

"Untuk puncak kekeringan diperkirakan akhir Agustus atau awal September nanti," ucap Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa (18/7/2020).

Edy Basuki mengatakan, dari enam kapanewon  terdampak baru Kapanewon Semanu yang meminta bantuan dropping air bersih.

Namun demikian, untuk pelaksanaan dropping masih akan berkoordinasi dengan tim dari kapanewon, kemungkinan dropping pertama akan dilakukan pada kalurahan terdampak paling parah.

Nantinya saat penyaluran bantuan air bersih, pihaknya meminta kepada kecamatan untuk membuka akses jalan, karena saat ini banyak yang ditutup saat pandemi corona.

Adapun alokasi untuk dropping, sudah BPBD mendapatkan anggaran sekitar Rp 700 juta.

Panewu Anom Girisubo, Arif Yahya, mengatakan untuk pelaksanaan dropping, pihaknya sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 90 juta.

Nantinya penyaluran air bersih akan digunakan untuk tangki swasta dan tidak menggunakan tangki milik kapanewon.

"Mobil masih bisa digunakan, tapi tidak ada alokasi anggaran untuk operasional sehingga tidak dijalankan," ucap Arif.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/14/16330761/musim-kemarau-kekeringan-kembali-landa-gunungkidul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke