Salin Artikel

Saat RRI Surabaya Tak Mengudara karena Corona

Hal tersebut disampaikan Kepala RRI Surabaya Sumarlina saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (13/2020).

Selama tidak mengudara, RRI Surabaya full relay dari Siaran Pro 3 RRI dari Jakarta.

Tidak mengudaranya RRI Surabaya karana corona berawal saat tujuh orang pegawai RRI Surabaya dinyatakan Covid-19 sekitar Maret hingga April 2020 lalu.

Dilansir dari BBC Indonesia, Sumarlin mengatakan tujuh pegawai tersebut bukan petugas lapangan, bukan penyiar, dan bukan reporter. Mereka adalah pegawai tekhnik dan pegawai struktural.

"Yang tujuh orang itu [tes Covid-19] secara mandiri semua karena mereka merasa sakit, katanya dokter itu tipes dan sebagainya tapi tidak tahunya mereka positif [virus corona]," ujar Sumarlina, seraya menambahkan bahwa mereka terkena virus corona di bulan "Maret atau April," kata Sumarlina dilansir dari BBC Indonesia, Selasa (6/7/2020).

Sumarlina menjelaskan saat itu pihaknya tidak mengumumkan data ke publik dengan alasan untuk menjaga privasi dan melindungi para pegawai tersebut.

Dia mengatakan hal tersebut dirasa penting lantaran pegawai RRI terkena Covid-19 pada awal-awal pandemi, Maret atau April, ketika stigma masyarakat terhadap pasien Covid-19 masih buruk.

"Kami tidak menyebutkan [ke publik] karena secara psikologis itu kan berpengaruh kepada kondisi lingkungan sosial masing-masing penderita," kata Sumarlina.

"Apalagi di awal-awal [pandemi], semua orang ketakutan, panik, ini harus dihindari. Tidak boleh seperti itu. Tapi kalau ada yang bertanya ke RRI, kami jawab. Tiap orang yang ke sini saya jawab, seperti [BBC] tanya, 'RRI berapa yang terpapar Covid-19?' Saya jawab, 'sampai sekarang tujuh orang'. Tapi kalau di siaran kami tidak umumkan seperti itu."

Hal senada dikatakan Direktur Utama RRI, Mohammad Rohanudin.

"Jadi bagi kami bukan soal keterbukaan publik, ini bukan soal itu. Tapi bagaimana menjaga mereka, supaya mereka sehat dan tidak mem-publish [data-data pegawai yang terkena Covid-19], sehingga menjaga pribadi-pribadi mereka, apalagi mereka dalam keadaan sakit dan sebagainya," ujar Mohamad dilansir dari BBC Indonesia.

Saat ini enam pegawai tersebut sudah dinyatakan sembuh.

Sehari setelah test swab yakni pasa 27 Juni 2020 pihak manajemen memutuskan untuk menghentikan seluruh aktivitas siaran RRI Surabaya.

Karena hasil swab pertama belum keluar, pada 6 Juli 2020 para karyawan kembali mengikut swab kedua dan hasilnya keluar pada 7 Juli 2020. Hasil test swab kedua, karyawan dinyatakan negatif Covid-19.

Karena hasilnya negatif, manajemen berencana memulai aktivitas pada 13 Juni 2020.

Namun ternyata, hasil swab pertama baru keluar pada 11 Juli 2020 dan 54 karyawan RRI Surabaya dinyatakan positif corona.

Hal itu membuat aktivitas RRI Surabaya yang rencananya kembali dimulai pada 13 Juli diundur 2-3 pekan ke depan.

"Hari ini juga 54 pegawai yang hasil swabnya dinyatakan positif pada pemeriksaan pertama, melakukan swab ulang di rumah sakit swasta," ucap dia.

Bahkan dua karyawan TVRI Jatim meninggal beruntun karena Covid1-19 pada Sabtu (11/7/2020) dan Minggu (12/7/2020).

Kepala TVRI Jawa Timur, Akhbar Sahidi, saat dikonfirmasi, Senin (13/7/2020) mengatakan dua karyawan yang TVRI yang meninggal bukan wartawan lapangan tapi editor news dan tenaga administrasi.

"Jadi, bukan wartawan yang sehari-hari di lapangan mencari berita," jelas dia.

Akhbar Sahidi mengatakan dua karyawan telah dimakamkan sesuai protokol kesehatan.

Setelah kasus tersebut, seluruh karyawan TVRI Surabaya menjalan rapid test massal dan hasilnya enan orang reaktif.

Mereka pun menjalani tes swab polymerase chain reaction (PSR). Namun, hasilnya belum keluar.

"Enam orang sudah diswab dan saat ini diisolasi sambil menunggu hasilnya," kata Akhbar.

Setelah mengetahui dua karywannya meninggal karena Covid-19, kantor TVRI Jatim yang terletak di Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya, terpaksa harus ditutup hingga dua pekan ke depan.

Selama stasiun TVRI Jatim ditutup, semua program siaran dari Jawa Timur diambil alih dari stasiun TVRI di Jakarta.

Head of Corporate Communications Metro TV, Fifi Aleyda Yahya, membenarkan bahwa ada tiga karyawan Metro TV di Surabaya yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Saat ini, ketiga karyawan Metro TV di Biro Surabaya tersebut sudah mendapatkan perawatan dan dalam kondisi yang membaik.

"Alhamdulillah tiga karyawan kami sudah dalam keadaan baik saat ini," ujar Fifi melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com.

Seperti di Metro TV Jakarta, Fifi mengatakan, Biro Surabaya telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 bagi seluruh karyawannya.

"Mereka sudah menjalani protokol kesehatan terkait Covid 19 termasuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, serta mengikuti serangkaian tes Covid-19 secara berkala," ujar Fifi.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Surabaya langsung bergerak untuk melakukan tracing di tiga kantor media tersebut.

Tak hanya melakukan tracing di lingkungan kantor, tim tracing juga akan melanjutkan pelacakan hingga tingkat kontak erat dan keluarga para pegawai di tiga media tersebut.

"Kalau memang betul, yang kami lakukan adalah tracing, rapid test dan swab. Bukan hanya pegawai, tapi juga keluarga akan kita tracing," ujar Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto.

Pemkot Surabaya juga telah melakukan penyemprotan cairan disinfektan di salah satu kantor media tersebut.

Hingga Senin (13/7/2020), angka kasus positif Covid-19 di Surabaya mencapai 7.255 kasus atau bertambah 46 kasus.

Sementara angka kesembuhan pasien positif Covid-19 ada sebanyak 3.580 atau bertambah 103 pasien sembuh.

Sedangkan angka pasien Covid-19 meninggal berjumlah 622 pasien atau bertambah 12 pasien dalam satu hari terakhir.

Adapun kasus positif Covid-19 secara kumulatif di Jatim mencapai 16.862 kasus atau bertambah 252 kasus. Sedangkan pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan sebanyak 8.468 kasus dan pasien Covid-19 meninggal sebanyak 1.261 kasus.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ghinan Salman, Achmad Faizal | Editor: Robertus Belarminus, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/14/15050021/saat-rri-surabaya-tak-mengudara-karena-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke