Dikutip dari Tribun Solo, penangkapan dilakukan hari Jumat (10/7/2020) sekitar pukul 13.30 WIB.
Dalam proses penangkapan, sempat terjadi kejar-kejaran hingga terdengar suara tembakan.
MJI lalu sempat melarikan diri dan dikejar polisi.
"Pelaku sempat lari ke lapak saya yang saat itu dijaga anak saya. Dia sempat memegangi anak saya buat tameng, lalu dikejar polisi sekitar 3 orang," kata Warno, seorang saksi, Sabtu (11/7/2020).
Bercak darah dan suara tembakan
MJI kemudian berlari ke tanah lapang di belakang warung es.
Warno yang sedang berada di rumah mengaku mendengar suara tembakan.
Dia juga melihat ada bercak darah yang tercecer di lokasi kejadian.
"Saya waktu itu di rumah, tapi sempat mendengar bunyi tembakan," kata dia.
Ketua RT setempat, Moelyadi Mulya membenarkan kabar meninggalnya MJI.
Dia bersama petugas juga menyampaikan kabar duka itu kepada keluarga.
"Kalau saya dapat informasi tadi malam setelah isya," kata dia seperti dikutip Tribun Solo, Minggu (12/7/2020).
MJI sempat dirawat di RS Bhayangkara lalu dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang.
MJI hari ini dipulangkan dan akan dimakamkan ke TPU Muslim di Polokarto, Sukoharjo.
"Hari ini dimakamkan. Katanya nanti disinggahkan ke rumah (kontrakan) yang disini, sebelum dikebumikan," imbuh dia.
Pernah mondok di Tawangmangu
Moelyadi mengatakan keluarga MJI merupakan warga Mojosongo, Jebres, Solo, dan pindah ke Cemani sejak 2016.
Keseharian MJI tidak terlihat aneh. Setelah lulus SMA, dia sempat menjadi santri di salah satu pondok pesantren di kawasan Tawangmangu.
"Sebelum kejadian kemarin itu, dia sempat mondok di Tawangmangu, lalu ada kabar penangkapan itu," tutur Moelyadi.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kronologi Penangkapan Terduga Teroris yang Dihadiahi Tembakan oleh Densus 88 di Ngruki Sukoharjo
https://regional.kompas.com/read/2020/07/12/17543111/ada-suara-tembakan-saat-terduga-teroris-ditangkap-warga-dia-pegangi-anak