Salin Artikel

Soal Klaster Covid-19 Secapa AD Bandung, Langkah Ridwan hingga Ketakutan Warga

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, berdasar data sementara, jumlah kasus positif Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa) adalah 1.200 orang.

Pernyataan itu juga untuk mengklarifikasi informasi yang beredar di masyarakata yang menyebut jumlah kasus positif Covid-19 adalah 2.000 orang.

"Berita itu belum terkonfirmasi, saya belum mengiyakan atau mentidakkan. Contoh, di awal-awal kan laporannya 200 orang ya, maka kami sampaikan kepada masyarakat sesuai informasi. Hari berikutnya, setelah ada pengumuman dari pusat, diumumkannya 962. Itu kalau ditotal dalam tiga hari, totalnya 1.200-an," tutur Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Jumat.

Menurut Ridwan, dari jumlah tersebut didominasi orang tanpa gejala (OTG).

Namun demikian, dirinya belum bisa memberikan penjelasan detail terkait munculnya klaster baru Covid-19 sekolah yang berada di Hegarmanah, Kota Bandung.

Ridwan juga meminta warga untuk mengikuti protokol kesehatan yang berlaku serta tidak panik.

"Media juga sudah melihat, mayoritas OTG, hanya 17 dari 1.000-an sekian. Ini mengindikasikan penyembuhan 14 hari di Secapa ini bisa berlangsung dengan cepat. Karena yang masuk ke lembaga pendidikan itu adalah orang yang sehat, kuat, masuk virus ke respiratorinya, sembuhnya juga dari pengalaman Sukabumi (Setukpa) itu hampir 100 persen," kata Emil.

Sementara itu, setelah mengetahui adanya kasus positif di Secapa, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung segera melakukan tracing terhadap warga di sekitar pada hari Kamis (9/7/2020).

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk mencegah penularan semakin meluas.

"Saya minta kepada Pak Ema sebagai ketua harian (Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung dan jajaran mengamankan warga masyarakat sekitar Secapa AD," kata Oded di Balai Kota Bandung, Kamis (9/7/2020).

Namun, menurut Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna, hanya sekitar 28 warga di sekitar Secapa AD yang bersedia jalani tes.

"Yang bersedia baru 28 orang, yang lainnya menolak," kata Ema di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Kamis (9/7/2020).

Hal itu, menurut Ema, disebabkan ketakutan warga jika mereka ikut tes dan dinyatakan positif.

"Mereka parno, panik setelah diperiksa tiba-tiba hasilnya positif," pungkasnya.

Sementara itu, Kakesdam III/Siliwangi Kolonel Ckm Purwo Setyanto membenarkan, saat ini lebih kurang 1.262 orang di Secapa AD di dinyatakan positif Covid-19.

Hal itu pun membuat Secapa AD menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.

Pihaknya mengaku akan terbuka dan berkoordinasi dengan Gugus Tugas penangangan Covid-19.

"Selama ini kami terbuka. Kita semua link kami dengan Gugus Tugas baik provinsi maupun nasional. Tadi kan sudah disampaikan Jubir, dr Achmad Yurianto, jadi memang benar 1.262 itu positif," kata Purwo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/7/2020) sore.

Namun demikian, ia enggan menjelaskan terkait temuan awal dari kasus tersebut.

Purwo juga belum mengungkap hasil penelusuran yang telah dilakukan untuk mengetahui asal mula penularan virus corona di lingkungan Secapa AD.

(Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani, Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Editor: Dani Prabowo, Aprillia Ika, Abba Gabrillin)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/11/07510071/soal-klaster-covid-19-secapa-ad-bandung-langkah-ridwan-hingga-ketakutan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke