Salin Artikel

Terkait Klaster Secapa AD, Ridwan Kamil: Warga Tidak Boleh Menolak Diperiksa

Daerah itu merupakan lokasi sekitar Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung.

Seperti diketahui, Secapa AD menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, setelah sekitar 1.200 orang dinyatakan positif Covid-19 hingga Jumat (10/7/2020).

Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil itu mengatakan, tes masif nantinya akan dilakukan oleh Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Bandung.

"Kami sudah bersepakat dengan Pak Wali, saya sebagai pembina Gugus Tugas kepada Kota Bandung. Satu, pengetesan lingkungan sekitar wajib hukumnya, tidak boleh menolak. Itu akan dilakukan oleh Pak Wali secepatnya," ujar Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat.

Sementara itu, Gugus Tugas Jabar akan melakukan pemeriksaan terhadap keluarga orang yang terpapar virus corona berdasarkan hasil tracing.

Adapun klaster Secapa AD akan ditangani langsung oleh Mabes TNI.

"Kesepakatan dengan Panglima, pengelolaan pandemi klaster di sana akan dikelola secara mandiri oleh TNI AD. Kita hanya mengerjakan di luar kompleks, tracing keluarga, testing kepada kontak di luar komplek menjadi tanggung jawab Pemprov dan Pemkot," kata Emil.

Kendati demikian, Emil berharap warga tidak khawatir terhadap klaster tersebut.

Sebab, TNI memiliki fasilitas dan sistem yang kuat dalam penerapan karantina.

"Masyarakat jangan terlalu khawatir, kalau satu titik apalagi militer itu lebih disiplin dalam lokalisir karantinanya," kata dia.


Warga menolak

Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, pihaknya sudah melakukan tracing dan rapid test kepada warga sekitar Secapa AD di Bandung.

Meski demikian, Ema mengatakan pemetaan dan pemeriksaan untuk warga sekitar Secapa AD terkendala.

"Yang bersedia baru 28 orang, yang lainnya menolak," kata Ema di Balai Kota Bandung, Kamis kemarin.

Ema mengatakan, banyak warga sekitar Secapa AD yang takut menjalani rapid test.

Meski tidak menyebutkan jumlahnya, menurut dia, pemeriksaan dilakukan kepada warga yang tempat tinggalnya paling dekat dengan Secapa AD.

"Mereka parno, panik setelah diperiksa tiba-tiba hasilnya positif," kata Ema.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, Pemkot Bandung langsung bergerak cepat untuk mengamankan warga sekitar Hegarmanah agar tidak tertular Covid-19 dari klaster baru Secapa AD.

"Saya minta kepada Pak Ema sebagai ketua harian (Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung) dan jajaran mengamankan warga masyarakat sekitar Secapa AD," kata Oded.

Oded pun meminta kepada pihak puskesmas yang ada di sekitar Secapa AD untuk melakukan tracing kepada masyarakat terdekat dengan lembaga pendidikan pemerintahan tersebut.

"Betul-betul harus di-tracing oleh kita dan Puskesmas sekitar betul betul memperhatikan masyarakat sekitar. Sudah kita lakukan hari ini," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/10/15302411/terkait-klaster-secapa-ad-ridwan-kamil-warga-tidak-boleh-menolak-diperiksa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke