Salin Artikel

Melacak Fakta WNI Tewas di Freezer Kapal China, Diduga Dianiaya dan Korban Trafficking

KOMPAS.com - Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kematian salah satu anak buah kapal (ABK) asal Lampung, Sumatera Selatan, Hasan Afriandi di kapal nelayan berbendera China Lu Huang Yuan Yu 118.

Bukti terbaru dari hasil visum luar, polisi menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban.

"Saat pemeriksaan visum luar ditemukan luka memar pada bibir, dada dan punggung. Itu menandakan saat masih hidup ada penganiayaan,” kata Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman.

Polisi saat ini tengah menunggu izin keluarga korban untuk melakukan otopsi untuk mengungkap penyebab kematian Hasan.

"Yang jelas dari hasil visum luar, banyak tanda-tanda kekerasan yang ditemukan," tegas Aris.

Seperti diberitakan sebelumnya, jasad Hasan ditemukan di tempat pendingin atau freezer di kapal tersebut. .

Selain jasad Hasan, aparat keamanan menemukan 9 WNI. Lalu, di kapal Lu Huang Yuan Yu 117, aparat keamanan menemukan 12 WNI.

Seperti diberitakan sebelumnya, aparat gabungan TNI-Polri berhasil menyelamatkan 22 WNI dari dua kapal nelayan tersebut.

Penyergapan dilakukan setelah aparat keamanan mendapat laporan dugaan penganiayaan dan human traffickin dari beberapa keluarga ABK.

Kantor agen itu, menurut Indarto, beralamat di Jl. Raya Majasem Talang, Kaladawa, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng).

Nama direktur kantor agen itu diketahui bernama Moh. Haji yang beralamat di Tegal, Jateng.

"Hasil keterangan sementara para WNI telah bekerja selama tujuh bulan atau sejak tanggal 1 Januari 2020 hingga saat ini," jelas Indarto.

Para WNI ini termasuk almarhum Hasan Afriandi berangkat dari Jakarta pada tanggal 31 Desember 2019 dengan tujuan bandara Changi, Singapura.

Indarto menejelaskan, para WNI lalu bertolak dari Singapura ke perairan Argentina, tanggal 1 Januari 2020 untuk mencari cumi.

"Sampai saat ini, kasus ini masih dalam pengembangan sebab ada dugaan tindak penganiayaan, money laundering (pencucian uang) dan tindak perdagangan manusia," kata Indarto.

“Nanti akan di cek oleh pihak Polda Kepri dan Imigrasi, termasuk di dalamnya apakah ada narkoba,” tambah Indarto.

(Penulis: Kontributor Batam, Hadi Maulana | Editor: Farid Assifa, Aprillia Ika, )

https://regional.kompas.com/read/2020/07/10/05250091/melacak-fakta-wni-tewas-di-freezer-kapal-china-diduga-dianiaya-dan-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke