Salin Artikel

Pemkab Banyumas Beri Bantuan Sembako dan Bangun Rumah Mbah Tarso

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas bersama komunitas akan membangun rumah layak huni bagi Tarso (70), warga Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Camat Purwokerto Barat Edi Paryono mengatakan, pembangunan rumah rencananya akan dilakukan, Sabtu (11/7/2020).

"Dua hari yang lalu kami ke sana, tadi pagi juga ke sana, memang kondisinya begitu. Dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan komunitas akan membantu mendirikan rumah sederhana," kata Edi saat dihubungi, Kamis (9/7/2020).

Saat ini BPBD bersama anggota komunitas tengah menginventarisasi bantuan yang diberikan.

Rencananya, pihaknya juga akan memberikan bantuan berupa sembako.

Edi mengungkapkan, dahulu ketika Tarso tinggal di tempat yang lama pernah mendapatkan bantuan renovasi rumah dari pemerintah.

"Sebetuknya sudah pernah mendapatkan bantuan, dari pemilik lahan sudah mengizinkan dipakai Pak Tarso sampai sebosannya isitilahnya. Tapi terjadi konflik keluarga, Pak Tarso pergi dari situ, istrinya yang lama pulang ke daerah asalnya," ujar Edi.

Menurut Edi, Tarso juga terdata memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Tadi ditunjukkan sama pak RT, RT yang lama tapi," kata Edi.

Sementara itu, Ketua Forum Lintas Komunitas Kabupaten Banyumas, Muvix (sebelumnya tertulis Mavix) mengatakan, penggalangan dana dilakukan melalui media sosial.

"Kita dari komunitas sosial bagaimana caranya tole-tole untuk membantu. Besok Sabtu kita mulai bergerak untuk membuat rumah. Kita tidak bergerak sendiri, dari beberapa elemen kita rangkul juga, dari polsek dan koramil," ujar Muvix.

Diberitakan sebelumnya, sebuah gubuk reot berukuran 2X3 meter berdiri di tengah kebun di Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas.

Enam pohon yang tumbuh besar menjadi tiang utama gubuk dengan tinggi tidak lebih dari satu meter.

Banner bekas dan karung plastik dimanfaatkan sebagai dinding dan atap.

Sementara, persis di sebelah barat gubuk terdapat tebing curam yang memisahkan antara kebun dengan aliran Sungai Banjaran.

Di lokasi itu lah Tarso (70) bersama pasangannya Sugiyani (31) menghabiskan waktu selama lima tahun terakhir.

Meski masuk wilayah perkotaan, mereka hidup jauh dari keramaian.

Untuk menuju lokasi harus berjalan kaki sekitar 15 menit menyusuri sungai kecil serta melintasi area persawahan dan kebun.

Untuk penerangan gubuk ketika malam hari, Tarso menggunakan lilin.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/09/20291191/pemkab-banyumas-beri-bantuan-sembako-dan-bangun-rumah-mbah-tarso

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke