Salin Artikel

Orangutan Juga Harus Dites Covid-19, Contohnya Maria...

Orangutan bernama Maria (13) mungkin adalah primata sumatera (Pongo abelii) yang pertama kali menjalani tes PCR sebelum dilepasliarkan di pedalaman Taman Nasional Gunung Leuser di wilayah Sikundur Sei Pinang, Kecamatan Besitang, Langkat.

Setelah kondisinya stabil dan dinyatakan bebas Covid-19, Maria kemudian dilepas.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) Hotmauli Sianturi dalam keterangan tertulis menjelaskan, saat terakhir kali diselamatkan oleh BBKSDA Sumut dan Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre (YOSL-OIC), Maria kemudian dibawa ke Pusat Karantina Orangutan Sumatera di Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang.

“Menurut data, Maria telah 5 kali di-rescue dari sekitar wilayah tersebut dan telah ditranslokasi ke lokasi yang lebih aman, di Halaban dan Cinta Raja, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), namun tetap keluar mendekati wilayah kebun masyarakat,” katanya.

Saat diselamatkan, Maria memerlukan perawatan intensif. Setelah menjalani perawatan, Senior Vet (veteriner), drh Yenni Saraswaty melaporkan bahwa kondisi kesehatan Maria sudah stabil sehingga dapat dilepasliarkan kembali ke habitatnya dengan merujuk Surat Edaran Dirjen KSDAE Nomor SE.8/KSDAE/KKH/KSA.2/5/2020 tanggal 20 Mei 2020 tentang petunjuk teknis pelepasliaran satwa liar di masa pandemi Covid-19.

“Pelepasliaran orangutan ini memperhatikan protokol kesehatan. Petugas harus bebas Covid-19 dan yang lainnya berada relatif jauh dari orangutan yang akan dilepasliarkan,” katanya.

Maria dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR yang dilakukan Pusat Studi Satwa Primata (PSPP) Institut Pertanian Bogor (IPB).

Orangutan Maria dilepaskan pada Sabtu (4/7/2020) di wilayah Sikundur Sei Pinang, Kecamatan Besitang, Langkat. Lokasi pelepasliaran ditempuh melalui jalur sungai menggunakan perahu motor dengan jarak tempuh sekitar 5 jam dari Unit Patroli Gajah Aras Napal.

Upaya pelepasan Maria lebih jauh dari lokasi sebelumnya dan dikelilingi sungai, sehingga diharapkan primata ini tidak keluar dari habitatnya atau kembali mendekati kebun masyarakat.

“Orangutan Maria terbiasa hidup berdekatan dengan aktivitas manusia. BBKSDA, BBTNGL, YEL-SOCP dan YOSL-OIC, telah merancang lokasi pelepasliaran Maria di 8 lokasi yang lebih aman, dengan harapan Maria dapat survive dan berkembang biak dengan baik,” katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2020/07/07/22082161/orangutan-juga-harus-dites-covid-19-contohnya-maria

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke