KOMPAS.com - Ratusan warga di Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengambil paksa jenazah terinfeksi Covid-19 yang hendak dimakamkan petugas medis di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Beru, Kelurahan Manjangloe, Kecamatan Tamalatea, Sabtu (4/7/2020).
Salah satu kerabat pasien mengatakan, korban bukan meninggal karena corona, melainkan tertusuk batang kelor.
"Gara-gara tertusuk batang kelor dinyatakan kena corona, makanya kami menolak," kata Caya (40), salah seorang kerabat korban, melalui pesan singkat.
Saat itu, menurut keterangan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto Suryaningrat, warga sudah menunggu di TPU dengan membawa senjata tajam.
Aparat kepolisian yang mengawal petugas medis pun tak bisa berbuat banyak.
Akhirnya, warga berhasil membawa pulang jenazah SL (69). Tak hanya itu, warga juga nekat membuka peti jenazah.
Seperti diberitakan sebelumnya, SL mengaku sakit perut setelah tertusuk batang kelor. Oleh keluarga, korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang Jeneponto pada Rabu (1/7/2020).
Setelah menjalani pemeriksaan medis, termasuk tes usap tenggorokan atau swab. Saat itu, hasil swab menyatakan korban terinfeksi virus corona.
Setelah diisolasi, SL akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (4/7/2020).
Polisi lacak pelaku
Dilansie dari Tribunnews, Kapolres Jeneponto, AKBP Ferdiansyah mengatakan, pihaknya sudah menetapkan tujuh orang menjadi terduga provokator aksi warga tersebut.
"Ada tujuh orang yang kami nyatakan yang terlibat secara langsung," ungkapnya.
Kepolisian terus mendalami kasus tersebut, termasuk warga yang membongkar peti jenazah.
"Langkah-langkah yang kami lakukan adalah koordinasi dengan TGC Kabupaten Jeneponto untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap tujuh orang ini," tuturnya.
(Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq | Editor: Khairina)
https://regional.kompas.com/read/2020/07/06/23000031/bawa-senjata-tajam-ratusan-warga-bongkar-paksa-peti-jenazah-covid-19-di