Salin Artikel

Uang Bantuan Corona Rp 110 Juta untuk Satu Desa di Pandeglang Dirampok

Peristiwa tersebut terjadi di perjalanan pulang setelah Kepala Desa H Febby bersama Bendahara Nenah Suhenah mencairkan uang dari Bank BRI cabang Panimbang.

Sekretaris Desa Angsana, Babay Somantri saat dikonfirmasi Kompas.com mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 3 Juli 2020 lalu sekitar pukul 11.00 WIB setelah korban mengambil uang BLT Covid-19 untuk 109 orang.

Di tengah perjalanan pulang menuju kantor, ban mobil kempes, sehingga Kades memutuskan untuk menambal ban.

Saat proses penggantian ban, bendahara turun untuk membeli ikan dan Kades pun mengganti ban.

"Dalam perjalanan pulang ban mobil betus. Pak Lurah ke tukang tambal ban. Nah, bendahara turun, Pak Kades juga turun, uang ditinggal di samping sopir," ujarnya.

Saat ditinggal, kondisi pintu mobil tidak dikunci karena tak curiga. Namun, setelah selesai menambal bal, uang yang disimpan di bawah jok depan hilang.

"Uangnya Rp 110 juta yang disimpan di dalam plastik hitam di bawah kaki samping sopir udah enggak ada. Pintu juga kondisinya udah kebuka," kata Babay.

Mengetahui menjadi korban pencurian, Kades melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Pandeglang. Bukti berupa CCTV juga diserahkan guna mempermudah proses penyelidikan.

"CCTV juga ada, kelihatan pelakunya naik motor," kata Babay.

Saat ini, perangkat desa juga sudah melaporkan kasus pencurian uang untuk masyarakat itu ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Pandeglang.

"Seharusnya hari ini dibagikan ke masyarakat Rp 600 per orang. Tapi, karena hilang kami berikan pengertian dan melaporkan ke DPMPD," tukasnya. (Rasyid Ridho)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/06/17321991/uang-bantuan-corona-rp-110-juta-untuk-satu-desa-di-pandeglang-dirampok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke