Salin Artikel

Kisah Babinsa Bangun Perpustakaan Keliling: Prihatin Anak Hanya Main Ponsel Saat Covid-19

Tak lama, Sertu Tarmudji, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Majalaya, tiba dengan mengendarai sepeda motor yang dimodifikasi bak penjual makanan. Rupaya, itu adalah perpustakaan keliling yang digagasnya.

Anak-anak lalu mengantre buku-buku yang dibawa Sertu Tarmudji. Tak hanya itu, lelaki kelahiran Pemalang, 7 April 1971, itu juga membagikan kertas gambar.

Puluhan anak itu tampak asyik membaca buku dan menggambar. Sesekali mereka menanyakan apa yang dibaca kepada Tarmudji atau orang tua yang mendampingi.

"Ini ketiga kalinya ikut (membaca)," kata Sandim, warga Pasir Buah, sembari menemani anaknya mengambar.

Baginya, perpustakaan keliling itu sangat bermanfaat bagi anak-anak. Apalagi di masa anak-anak belajar di rumah.

"Sangat membantu kami, daripada main HP," tambahnya.

Prihatin anak hanya main ponsel saat pandemi

Perpustakaan keliling itu digagas sendiri oleh Sertu Tarmudji atas keprihatinannya melihat anak-anak yang tak ada kegiatan selama pandemi Covid-9. Apalagi banyak di antara mereka yang justru bermain gadget.

"Munculah ide membuat perpustakaan keliling. Murah tapi bermanfaat," ucapnya.

Kemudian muncul ide membuat wadah tempat membawa buku berkeliling setelah melihat penjual bakso keliling.

Ia pun membuat wadah menyerupai gerobak dengan uang pribadinya dari tunjangan babinsa selama dua bulan.

Saat memasang gerobak itu, oleh anak bungsunya, Tasya, Tarmudji disangka akan berjualan kerupuk keliling.

"Ayah jualan kerupuk? Begitu kata anak saya. Tertawa saja, saya," ungkapnya mengingat kata-kata putrinya.

Awalnya, Tarmudji mengaku sempat waswas tak mendapat dukungan dari pimpinan dan sambutan baik dari masyarakat.

Namun, nyatanya dukungan mengalir. Pun disambut baik masyarakat. Ia bahkan mendapat penghargaan dari Dandim 0604 Karawang Letkol Inf Medi Hariyo Wobowo.

"Ibu-ibu bahkan kerap nyarter," katanya.

Meski niatnya tak didiskusikan lebih dahulu, istri tercintanya, Mimin Surtini, pun mendukungnya. Bahkan, sang istri membelikan suvenir kecil seperti mainan atau alat tulis untuk dibagikan kepada anak-anak di desa binaannya.

"Anak saya juga sama buku-bukunya juga diperbolehkan dibawa," ujarnya.

Buku-buku di perpustakaan kelilingnya itu diperoleh dari sumbangan rekan-rekannya. Majalah-majalah dari Kodim pun ia bawa keliling. Namun, buku-buku itu tak bisa ia bawa sekaligus karena berat.

"Kekurangannya buku anak-anak. Masih kurang jumlahnya," katanya.

Pria yang sudah 29 tahun tinggal di Karawang itu berkeliling dengan sepeda motor perpustakaannya tiga kali dalam seminggu.

Ia juga tak melupakan penerapan protokol kesehatan Covid-19, seperti pemakaian masker, hand sanitizer, dan penerapan jaga jarak.

Bahkan tak segan membolehkan anak-anak atau orang tua membawa pulang buku-bukunya.

"Boleh dipinjam, diambil juga boleh. Yang penting bermanfaat," ucapnya.

Kepala Dusun IV Pasir Buah, Desa Majalaya, Sarya mengapresiasi langkah Turmudji. Menurut dia, kegiatan itu mampu memompa semangat anak-anak untuk belajar sambil bermain.

"Anak-anak senang. Ibu-ibunya juga," kata dia.

Sarya pun berterima kasih kepada Tarmudji, Babinsa Desa Majalaya, atas dedikasinya, juga kepada Dandim 0604 Karawang dan Koramil 0401 Karawang Kota.

"Beliau ini orang yang sangat memasyarakat," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/03/06550011/kisah-babinsa-bangun-perpustakaan-keliling-prihatin-anak-hanya-main-ponsel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke