NEWS
Salin Artikel

Mengenal Filosofi dan Nilai Budaya Subak yang Jadi Primadona Turis di Bali

Salah satu subak yang cukup populer bagi kalangan turis adalah Subak Jatiluwih di Tabanan, Provinsi Bali.

Subak Jatiluwih merupakan warisan budaya tak benda yang ditetapkan UNESCO pada 2012.

Dosen dan Peneliti di Lab Subak dan Agrowisata Fakultas Pertanian Universitas Udayana I Made Sarjana menjelaskan filosofi dan dan nilai budaya di balik konsep subak.

Menurutnya, subak merupakan organisasi masyarakat petani di Bali yang mengatur manajemen atau sistem pengairan/irigasi sawah.

Dalam budaya pertanian, seorang petani tak bisa berdiri sendiri dalam setiap prosesnya. Seorang petani harus bekerja sama dengan petani lain.

Gotong royong itu diterapkan dari tahap persiapan tanam hingga panen.

"Kalau di pertanian kan lebih ke hubungan sosial yang diutamakan. Menghadapi risiko kekeringan misalnya, dia harus bekerja sama dengan petani lain untuk mencari air atau irigasinya," kata I Made Sarjana saat dihubungi, Senin (29/6/2020).

I Made Sarjana menyebut, subak merupakan manifestasi dari filosofi Tri Hita Karana dalam ajaran Hindu.

Tri Hita Karana, meliputi Parahyangan atau hubungan manusia dengan Tuhan. Dalam hal ini, para petani Bali akan melakukan upacara secara Hindu dalam setiap tahapan dalam proses pertanian.

Upacara keagamaan rutin dilakukan dari masa ke masa, baik secara kolektif dan individual.

Secara kolektif dilaksanakan berdasarkan fase-fase pertanian mulai dari persiapan lahan hingga panen.

Kemudian Pawongan, adalah hubungan antara manusia dengan sesama. Hal ini bisa dilihat dengan kekompakan dan gotong royong antarpetani di dalam subak tersebut.

Biasanya ada aturan atau awig-awig yang harus dipatuhi seluruh anggota subak.

Lalu Palemahan, yang merupakan hubungan antara manusia dengan alam dan lingkungannya. Hal ini bisa dilihat bagaimana petani di Bali memanfaatkan alam namun tetap menjaga kelestariannya.

Dalam hal ini juga kaitannya dengan distribusi air hingga perawatan jaringan irigasi.

"Jadi ada konsep pembangunan berkelanjutan," kata dia.

Subak Jatiluwih

I Made Sarjana mengatakan, Subak Jatiluwih menjadi spesial karena memiliki beragam daya tarik.

Mulai dari lanskap persawahan yang indah, ritual agama, produk pertanian, dan kehidupan sosial para petaninya.

Di Subak Jatiluwih, para petani memutuskan tak memindahtangankan lahan untuk fungsi lain, selain pertanian padi.

Pertanian organik di Subak Jatiluwuh juga konsisten. Sehingga, sumber air tak tercemar oleh pestisida.

"Kesetiaan petani untuk kelesatarian alam ini yang menjadikannya ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Unesco," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/29/19485861/mengenal-filosofi-dan-nilai-budaya-subak-yang-jadi-primadona-turis-di-bali

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke