Awalnya, Risma mendengarkan keluhan dari para dokter yang praktik di rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya.
Kemudian, Ketua Pinere RSUD Dr Soetomo, dr Sudarsono, juga menyampaikan keluhan bahwa kapasitas rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19 sudah melebihi kapasitas atau overload.
Keluhan yang disampaikan dr Sudarsono ini membuat rapat terhenti sejenak.
Risma yang di duduk di depan kemudian berdiri dan berjalan ke arah peserta yang hadir.
Wali kota dua periode ini kemudian bersujud sambil menangis di kaki dr Sudarsono.
Jajaran Pemkot Surabaya bersama peserta lainnya mencoba untuk membangunkan Risma dan dibawa kembali ke tempat duduknya.
"Kalau Bapak nyalahkan kami (karena RSUD Dr Soetomo penuh), kami enggak terima. Kami tidak bisa masuk ke sana," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Senin.
Politis PDI-P ini menjelaskan, pihaknya telah berupaya berulang kali untuk berkomunikasi dengan pihak RSUD Dr Soetomo, tetapi tidak ada hasil.
Bahkan, Risma menyebut bantuan APD dari Pemkot Surabaya untuk RSUD Dr Soetomo juga sempat ditolak.
Mereka merasa kesulitan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit pelat merah tersebut.
Padahal, politis PDI-P ini memastikan bahwa sejumlah upaya tengah ia gencarkan agar penyebaran wabah Covid-19 ini dapat dikendalikan di Surabaya.
"Tolonglah, kami jangan disalahkan terus. Apa saya rela warga saya mati? Kita masih ngurus pukul 03.00 pagi orang meninggal yang warga bukan Surabaya, kami masih urus itu," kata Risma.
https://regional.kompas.com/read/2020/06/29/19180841/video-detik-detik-risma-bersujud-sambil-menangis-di-kaki-dokter