Salin Artikel

Kedatangan TKA China yang Disambut Unjuk Rasa hingga Bentrok Demonstran dan Polisi

Mereka menumpang pesawat Lion Air yang di-carter. Dalam rombongan pekerja itu ikut serta empat orang empat tenaga medis.

152 warga China itu merupakan rombongan pertama dari 500 TKA yang akan bekerja di Kawasan Industri Pertambangan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara.

PT Virtue Dragon Nickel Industry mengklaim bakal mempekerjakan mereka sebagai tenaga ahli.

Sejumlah orang dari elemen mahasiswa dan organisasi kepemudaan yang mengetahui para TKA itu akan mendarat di Bandara Haluoleo pun menggelar demonstrasi.

Aksi protes kedatangan TKA berlangsung di Simpang 4 Bandara Haluoleo,  Desa Ambeipua, Kecamatan Ranomeeto, Konawe Selatan.

Dalam aksi itu turut berorasi anggota DPRD Sultra Fraksi PKS, Sudirman.

Sudirman menyampaikan keraguannya soal status tenaga ahli yang dilabelkan kepada TKA tersebut

"Katanya tenaga ahli, tapi faktanya pegang sekopang (sekop) dan angkat galon juga campur-campur pasir," teriak Sudirman dalam orasinya.

Aksi yang memblokir jalan menuju bandara itu dijaga ketat personel Polres Kendari dan Polda Sultra.

Kendaraan taktis dan satu unit mobil water cannon juga dikerahkan.

Massa hanya bisa berorasi di Simpang 4 Bandara dan membakar ban. Mereka tidak berhasil menerobos barikade polisi.

Hal itu dibenarkan Kepala Bandara Kendari Safruddin.

"Pesawat carter Lion. Ini baru sampai," kata Safruddin kepada sejumlah wartawan di Bandara Haluoleo Kendari, Selasa.

Safruddin menjelaskan, semua TKA itu tetap mengikuti protokol kesehatan. Tidak ada perlakuan khusus, sama seperti penumpang biasa.

Kedatangan TKA itu disaksikan langsung Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh. Dia  ingin memastikan visa yang digunakan para TKA tersebut.

Pantuan di Bandara Haluoleo Kendari, setibanya di bandara para TKA yang tiba itu tidak keluar sekaligus, mereka keluar pintu kedatangan secara bertahap masing-masing sebanyak 6 orang.

Setelah dilakukan pengecekan secara sampling, para TKA itu dipastikan menggunakan visa kerja.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, rombongan TKA itu menggunakan jalur alternatif di kawasan Bandara Haluoleo Kendari menuju kawasan industri pertambangan di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.

Pada Rabu (24/6/2020) dini hari, situasi di lokasi makin memanas. Polisi akhirnya membubarkan demonstran dengan gas air mata karena peringatan melalui pengeras suara diacuhkan massa aksi demo.

Saat gas air mata ditembak oleh polisi, massa kemudian berlarian menghindar.

Setelah tembakkan gas air mata itu reda, demonstran kembali maju mendatangi polisi.

Petugas pengamanan kembali memberikan peringatan lewat pengeras suara agar massa segera membubarkan diri.

Karena tidak dihiraukan setelah kesekian kalinya diminta bubar, aparat kembali menyemprotkan gas air mata.

Namun massa membalas serangan polisi dengan batu dan kayu, kondisi semakin kacau dan bentrok tak terhindarkan saling balas serangan pun terjadi antara massa aksi dan polisi.

Meski begitu, polisi terus bergerak maju memukul mundur massa hingga akhirnya demonstrasi bubar.

Warga sekitar berlarian masuk ke rumah. Kendaraan yang melintas di jalur tersebut diminta putar balik.

Kini situasi Kota Kendari kembali kondusif. Aktivitas masyarakat berjalan kembali seperti biasa.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/24/17115521/kedatangan-tka-china-yang-disambut-unjuk-rasa-hingga-bentrok-demonstran-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke