Salin Artikel

Pemprov NTB Minta Pengelola Wisata Tegas Terapkan Protokol Covid-19, Ini Penyebabnya

MATARAM, KOMPAS.com - Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta pengelola tempat wisata tegas menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Seiring dengan dibukanya beberapa tempat wisata di NTB, warga mulai memadati beberapa lokasi wisata.

Hasil evaluasi tim gugus tugas, sebagian besar pengunjung mengabaikan protokol Covid-19.

"Dari hasil pengamatan di tempat wisata, 45 persen pengunjung tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi, dalam video rilis, Senin (22/6/2020).

Terkait hal ini, Eka meminta kepada para pengelola tempat wisata untuk membatasi orang yang datang ke tempat wisata. Yaitu 50 persen dari kapasitas yang ada.

Selain itu, pengelola pariwisata juga diminta untuk tegas menegakkan protokol kesehatan.

"Apabila mereka tidak memakai masker jangan perbolehkan mereka masuk ke tempat wisata. Silahkan beli masker dulu baru boleh masuk ke tempat wisata," kata Eka.

Jika pengelola tegas menegakkan aturan bahwa yang tidak pakai masker tidak boleh masuk ke tempat wisata, kemudian kapasitas yang diperbolehkan masuk hanya 50 persen dari kapasitas, maka protokol kesehatan bisa berjalan dengan baik.

"Tapi, kami perhatikan kemarin para pengelola tempat wisata belum memperhatikan sampai sedetail itu," kata Eka.

Eka mengatakan, Pemprov NTB akan melakukan evaluasi terhadap pengelola tempat wisata.


"Kami tidak ingin kebahagiaan kita sudah mulai beraktivitas, harus dibayar dengan hasil tes Covid-19 positif," kata Eka.

Pada masa tatanan baru ini, ada syarat dan ketentuan yang berlaku.

Pengelola wisata bisa membuka tempat wisata dengan syarat protokol kesehatan Covid-19 dilaksanakan.

"Apabila syarat dan ketentuan belum dipenuhi, bapak ibu dianggap belum layak mengelola atau membuka tempat wisata yang bapak ibu miliki," kata Eka.

14 positif baru

Sementara itu, update terbaru kasus Covid-19 di NTB, Senin (22/6/2020), ada 14 orang pasien terkonfirmasi positif baru.

Mereka berasal dari Kota Mataram empat orang, Lombok Barat lima orang, Lombok Timur tiga orang, Lombok Utara satu orang dan luar provinsi satu orang.

Dengan bertambahnya 14 orang positif baru, maka total kasus yang tercatat positif di NTB berjumlah 1.081 orang.

Sejumlah 1.081 ini merupakan hasil dari pemeriksaan 11.637 spesimen, sehingga positif rate NTB hari ini adalah 9,3 persen.

"Kami lihat positif rate semakin turun, ini disebabkan karena angka tracing kontak baik dan jumlah spesimen yang diperiksa juga banyak," kata Eka.

Eka mengatakan, daerah bisa siap menerapkan tatanan baru atau new normal, kalau positif rate di bawah lima persen.


Sementara itu, sampai Senin ini tren pasien positif sembuh berhenti karena jumlah pasien yang sembuh lebih sedikit dari jumlah pasien positif baru.

Delapan orang dinyatakan sembuh. Mereka berasal dari Kota Mataram enam orang, Lombok Barat satu orang dan Sumbawa Barat satu orang.

Sehingga, total yang sembuh sampai Senin ini ada 744 orang atau 69,1 persen.

"Besar harapan kami kenaikan angka sembuh akan terus berlangsung dan penambahan jumlah positif terus diminimalkan," kata Eka.

Tetapi, tidak dengan meniadakan pemeriksaan.

Contact tracing, kata Eka, harus terus dilakukan. Begitu juga dengan pemeriksaan swab harus terus dilakukan.

Sehingga hasil yang didapatkan adalah riil menerangkan keadaan di lapangan yang sebenarnya.

Sementara, kasus meninggal total ada 45 meninggal atau 4,1 persen. Saat ini tersisa 292 orang pasien yang masih dirawat di rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat di seluruh NTB.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/23/05293961/pemprov-ntb-minta-pengelola-wisata-tegas-terapkan-protokol-covid-19-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke