Para korban yang merupakan pelanggan angkringannya awalnya ditawari jasa menghilangkan aura negatif.
Sebab selain menjual angkringan, AS mengaku memiliki kemampuan sebagai paranormal.
Ia pun mencoba menawarkan ke para pelanggan angkringannya untuk membersihkan aura negatif.
"Iya, pelaku punya warung kopi untuk nongkrong-nongkrong gitu. Korban adalah pelanggan angkringan," kata dia.
Ajak korban ke rumahnya bersihkan aura negatif
Sementara, Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis mengemukakan, kepada korbannya, AS juga mengaku sebagai paranormal.
Ia mengklaim bisa membersihkan aura negatif seseorang.
Namun pembersihan aura negatif harus dilakukan di rumah pelaku.
"Modus tersangka mengaku sebagai paranormal agar korban mau ke rumahnya," kata dia.
Dari pengakuan AS, sudah ada 7 orang yang menjadi korbannya.
Semuanya merupakan anak di bawah umur.
"Jumlahnya ada 7 anak. Pengakuan tersangka dengan buluh perindu, korban jadi menurut," kata dia.
Dilaporkan dan ditangkap
Kasus ini terbongkar ketika salah seorang korban bercerita pada orangtuanya.
Tak terima, orangtua pun melapor ke pihak berwajib. Polisi kini telah menangkap pelaku.
Tak menutup kemungkinan jumlah korban bertambah.
Polres Ponorogo meminta korban lain segera melapor.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magetan, Sukoco | Editor: Robertus Belarminus)
https://regional.kompas.com/read/2020/06/19/17270431/penjual-angkringan-mengaku-dukun-cabuli-7-anak-di-bawah-umur-modus-bersihkan