Salin Artikel

Kisah Pembuat Mobil Listrik AHC 01, Sempat Diremehkan Orang dan Dicuekin Pemkab

Tidak sedikit orang sekitar menganggap pembuatan mobil listrik yang dilakukan di sebuah halaman rumah dalam Gang Cempaka itu hanya mimpi belaka.

Inisiator pembuatan mobil listrik AHC 01, Johanes, mengaku pada awal pembuatan sempat mendapat banyak pertanyaan dengan nada setengah mengejek.

"Seperti 'rancangan apa ini? Apa bisa?'. Pas awal-awal bikin sempat juga ada yang bilang 'mau bikin helikopter? memangnya bisa'," tutur Om Jo, sapaan Johanes ketika ditemui di rumahnya, Rabu (17/6/2020).

Namun, pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak pernah dihiraukan.

Om Jo bersama tiga orang lainnya akhirnya dapat mewujudkan mobil listrik tersebut dalam kurun waktu kurang dari setahun.

Ide awal pembuatan mobil listrik tersebut sebenarnya telah tercetus sejak 2018, tapi baru dapat dimulai pada Agustus 2019.

"Sempat mengajukan proposal penelitian mobil listrik ke Pemkab (Banyumas), tapi waktu itu alasannya belum ada anggaran dan tidak ada tenaga," kata Om Jo.

Akhirnya Om Jo memutar otak untuk mengumpulkan uang demi merealisasikan idenya.

"Sempat diam satu tahun sambil ngumpulin dana, akhirnya pengembangan baru bisa dimulai Agustus tahun kemarin," tutur Om Jo.

"Kemarin tim dari Bappedalitbang Banyumas juga ke sini bersama kepala dinasnya," ujar Om Jo.

Tak berhenti di situ, karyanya juga mendapat respon positif dari pejabat daerah kabupaten tetangga dan anggota DPR RI.

Om Jo berharap, nantinya mobil listrik karya pemuda di Banyumas dapat diproduksi secara massal dan menjadi pilihan kendaraan yang ramah lingkungan.

Salah seorang tim pembuat AHC 01, Yanuardi Dwi Saputro mengaku, harus bekerja keras untuk merealisasikan proyek tersebut.

"Siang malam kerja menyelesaikan ini. Pernah waktu itu lembur sampai pukul 04.00 WIB, pukul 07.00 WIB mulai lagi, tidur hanya dua tiga jam saja. Untung anggota tim ini solid," kata Yanuardi.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/18/10515721/kisah-pembuat-mobil-listrik-ahc-01-sempat-diremehkan-orang-dan-dicuekin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke