Salin Artikel

Rumah Sakit Corona di Lamongan Rampung, Kapan Beroperasi?

LAMONGAN, KOMPAS.com - Pembangunan Rumah Sakit (RS) untuk penanganan pasien terpapar virus corona (Covid-19) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, telah rampung.

Kini, tinggal menunggu peresmian yang dilakukan oleh Kementerian PUPR dan BNPB, untuk selanjutnya dapat dioperasikan dalam menangani pasien.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Lamongan yang juga menjabat sebagai juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lamongan, Taufik Hidayat.

Ia mengatakan, seluruh pembangunan rumah sakit telah rampung begitu pula dengan fasilitas pendukungnya.

"Ini tinggal menunggu peresmian dari Kementerian PUPR dan BNPB. Sebenarnya, rencana peresmian tersebut akan dilakukan minggu (pekan) kemarin, tapi tidak jadi (batal)," ujar Taufik, saat dihubungi, Senin (15/6/2020).

Dengan mengacu dari penerapan protokol kesehatan yang tengah digalakkan oleh pemerintah saat ini, besar kemungkinan peresmian rumah sakit yang terletak di Jalan Kusuma Bangsa, Beringin, Tumenggungan, dan berjarak 132 meter dari Rumah Sakit Dr Soegiri Lamongan ini bakal dilaksanakan secara daring.

"Melihat kondisi saat ini, kemungkinan besar peresmiannya akan dilakukan secara virtual. Tapi, untuk kapannya lagi agenda peresmian yang baru dan detailnya, mungkin bisa langsung bertanya pada pengurus Rumah Sakit Dr Soegiri," ucap dia.

Humas Rumah Sakit Dr Soegiri Lamongan Budi Wignyo Siswanto saat dikonfirmasi terpisah membenarkan jika agenda peresmian yang sempat diagendakan pada minggu kemarin batal dilaksanakan.

Pihak Kementerian PUPR dan BNPB sudah mengonfirmasi, peresmian bakal dilaksanakan pada waktu berikutnya.

"Rencana yang baru, peresmian akan dilaksanakan besok (16/6/2020) secara virtual. Tapi, tidak tahu lagi apakah jadi besok atau tidak, melihat kesibukan dan kondisi saat ini," kata Budi.


Rumah sakit yang menempati lahan seluas 6.070 meter persegi ini, dilengkapi berbagai sarana dan prasarana penunjang untuk penanganan pasien Covid-19.

Dirancang dengan daya tampung untuk 82 pasien, dengan ruang perawatan yang terpisah bagi setiap pasien terdiri atas 75 tempat tidur observasi dan 7 tempat tidur isolasi.

"Ada 82 bed (tempat tidur pasien). Dengan 25 untuk observasi PDP (pasien dalam pengawasan), 50 untuk perawatan konfirmasi positif dan tujuh untuk ICU," terang Budi.

Rumah sakit ini juga dibuat per blok, meliputi bangunan screening, bangunan karantina 1, bangunan karantina 2, bangunan isolasi, bangunan satelit, serta powerhouse.

Dengan rincian, bangunan screening terdiri dari ruang petugas adminitrasi dan farmasi, laboratorium dan x-ray.

Adapun bangunan karantina 1 terdiri dari 25 tempat tidur observasi, ruang tindakan, ruang dokter dan mobile x-ray.

Sementara, bangunan karantina 2 terdiri dari 50 tempat tidur observasi, ruang tindakan, dan ruang dokter.

Sedangkan bangunan isolasi terdiri dari tujuh tempat tidur, ruang dokter dan perawat.


Bangunan satelit terdiri dari ruang sterilisasi, gizi, laundry, alat medis kotor dan farmasi.

"Untuk tenaga kesehatan, ada dua dokter spesialis paru, 87 tenaga keperawatan dan semua dokter spesialis menjadi konsultan, serta 12 dokter jaga," ujar Budi.

Pembangunan rumah sakit ini berdasarkan permintaan Bupati Lamongan Fadeli yang disetujui oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Terlebih, Lamongan diketahui merupakan salah satu kota/kabupaten di Jawa Timur dengan angka penularan Covid-19 tertinggi namun belum memiliki rumah sakit standar untuk penanganan para pasien Covid-19.

"Semua biaya dan anggaran dari Kementerian PUPR dan pihak BNPB, jadi kami tidak tahu. Kami mendukung upaya Kementerian PUPR dan BNPB, semoga dengan beroperasinya rumah sakit tersebut akan membuat penanganan para pasien yang positif terpapar Covid-19 menjadi lebih maksimal. Dan kami juga berdoa, angka positif di Lamongan dapat terus menurun dan semoga segera semua dalam kondisi sehat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Lamongan, Yuhronur Efendi.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/15/20343941/rumah-sakit-corona-di-lamongan-rampung-kapan-beroperasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke