Bahkan, ada yang menyamakan seperti kota hantu seperti akun instagram @damastik_klvb.
Banyaknya berita tentang keangkeran Kampung Gajah menimbulkan efek negatif.
Salah satunya untuk 10 orang petugas keamanan yang harus menjaga area seluas 68 hektare.
"Gara-gara banyak berita di media sosial saya sering ditegur kurator," kata Yana Supriatna (41), Komandan Regu Sekuriti Kampung Gajah saat ditemui di pintu masuk eks kawasan wisata Kampung Gajah, Sabtu (13/6/2020).
Yana mengatakan, setelah dinyatakan pailit lahan Kampung Gajah diupayakan terjual dengan harga bagus untuk menutup utang.
"Kasihan investor yang mau beli aset Kampung Gajah karena takut jadi mundur. Sekarang sudah masuk sistem lelang," jelas Yana.
Yana memastikan foto-foto dan video yang beredar di media sosial diambil dengan cara sembunyi-sembunyi, masuk lewat pintu pintu masuk yang cukup banyak.
Menurut Yana, regunya tidak mampu menjaga seluruh titik perbatasan area Kampung Gajah dengan lahan atau perkampungan warga sekitar.
"Kami hanya menjaga fokusnya di gerbang utama, aset bawah, waterboom sama gedung kantor," tuturnya.
Selain itu, Yana juga tidak kuasa berbuat banyak dengan warga sekitar yang masuk tanpa izin.
"Kalau di dalam misalkan ketangkep mencuri, mengambil besi, beda lagi urusan. Kalau cuma foto-foto kan enggak ada pidana. Kita masih ada toleransinya karena kalau enggak kerja sama dengan warga nanti kami sulit. Kita baik-baik dengan warga bagaimana caranya kondusifkan area Kampung Gajah," imbuhnya.
https://regional.kompas.com/read/2020/06/13/14022211/kesan-horor-buat-calon-investor-kampung-gajah-mundur