Salin Artikel

Penderita Tumor Seberat 30 Kilogram di Medan Ditemui Gubernur Sumut

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi bersama Ketua Tim Penggerak PKK Sumut Nawal Lubis menjenguk Andriadi Putra, seorang pasien penderita tumor seberat 30 kilogram.

Dalam posisi berbaring, pasien warga Jalan Pancing Nomor 10, Kota Medan itu bersama sang Ibu Herida Sri Andriani menyambut rombongan Gubernur.

Berdiri di samping pasien berusia 34 tahun itu, Edy dengan saksama melihat kondisi tubuh pasien yang akan dioperasi oleh dokter Eddy Sutrisno, ahli bedah plastik dan rekonstruksi.

Andriadi menderita tumor sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Namun 2 tahun belakangan, tumor semakin membesar menutupi sebagian wajah dan perut.

Bahkan ada yang menggelambir, sehingga merubah konstruksi fisik.

Pada bagian tubuh lain terlihat daging ukuran kecil yang mulai tumbuh.

"Pasien ini, sampai negara Eropa saja tertarik melihat, karena sudah lebih besar tumor dari orangnya. Saya dapat informasi dari media sosial, saya suruh lacak dan sudah dioperasi tahap pertama. Tahap kedua di bagian kepala, dia akan lebih terbebas," kata Edy.

Edy mengharapkan jurnalis memantau orang lain yang bernasib sama seperti Andriadi.

Menurut Edy, apa yang terjadi dengan Andriadi akibat lambat terpantau, sehingga penanganannya menjadi terlambat.

Dia berharap kejadian seperti ini tidak terulang. Masyarakat yang mengetahui korban dengan kasus-kasus serupa diminta untuk secepatnya memberikan informasi kepada pemerintah daerah.

"Kalau dimonitor dari awal, masih kecil, kan tidak sesulit ini. Tolong beritakan, kabarkan sama saudara-saudara kita kalau ada yang memerlukan perawatan untuk kesehatannya datang ke BKB. Gratis untuk orang-orang yang kondisi sosialnya kurang beruntung, ini program Pemprov Sumut dan BKB," ucap Edy.


Andriadi mengucapkan terima kasih kepada Gubernur yang mau menjenguknya, juga kepada tim dokter dan perawat yang sudah membantu.

Ucapan yang sama juga dilontarkan Ibunya. Herida mengucapkan kasih kepada semua pihak yang telah membantu anaknya terbebas dari rasa sakit.

“Kami sekeluarga berterima kasih kepada semua pihak, sangat bersyukur akhirnya anak kami diobati,” ujar Herida dengan mata berkaca-kaca.

Andriadi akan menjalani tiga tahap operasi untuk mengangkat seluruh tumornya.

Setelah tahap pertama pengangkatan tumor di bagian perut, pada tahap kedua, tim dokter akan berupaya mengangkat tumor di bagian wajah.

Operasi tahap akhir adalah membuang tumor-tumor kecil yang ada di tubuhnya.

Terima aduan dari media sosial

Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah Provinsi Sumut Hendra Dermawan Siregar mengatakan, Edy Rahmayadi seringkali memanfaatkan media sosial untuk mengetahui kondisi masyarakat.

Edy sering mendapat keluhan, laporan atau pengaduan warga dari media sosial.

“Banyak masyarakat mengadu lewat medsos. Gubernur juga memiliki relawan yang memonitor permasalahan di tengah masyarakat, khususnya yang butuh pelayanan kesehatan," kata Hendra.

Salah satu contoh masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan dan terpantau lewat media sosial adalah M Alwi Afrianto (5), bocal asal Kabupaten Asahan yang didiagnosa mengidap tumor wilms.

Penyakit yang diderita Alwi sejenis tumor ginjal yang menyebabkan pembengkakan pada perut secara tidak wajar.

Alwi kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Kota Medan pada akhir Desember 2019 lalu.

Edy Rahmayadi langsung menyempatkan diri untuk menjenguk, lalu berbincang hangat dengan orangtua pasien, Irma Suryani dan Suryanto.

Pasien tersebut kemudian mendapat bantuan secara medis, materi dan semangat dari Gubernur Sumut.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/12/07395031/penderita-tumor-seberat-30-kilogram-di-medan-ditemui-gubernur-sumut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke