Salin Artikel

Cerita Duka Dokter Miftah, Meninggal Terinfeksi Covid-19 dan Sempat hingga Muntah

KOMPAS.com - Sebelum meninggal karena terinfeksi Covid-19, dr Miftah Fawzy Sarenga yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Kota Surabaya sempat mengalami demam, batuk dan muntah. 

Menurut Humas RSUD dr Soetomo Pesta Parulian, almarhum diketahui bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan berdasar hasil test swab, almarhum positif terinfeksi Covid-19. 

"Kami sudah berusaha maksimal, namun Tuhan berkehendak lain," kata Pesta.

Pesta menjelaskan, setelah mengalami gejala tersebut, Miftah segera dilarikan ke Rumah Sakit Husada Utama tempat istrinya bekerja.

Setelah itu, Miftah dirujuk ke RSUD dr Soetomo.

"Semua parameter yang kami uji juga mengarah ke Covid-19, termasuk hasil CT Scan ada bercak putih di paru-paru," katanya.

Menurut Pesta, almarhum setiap hari bekerja melayani pasien bersama-sama tenaga medis lainnya di IGD. 

"Saya tidak bisa katakan almarhum tertular dari mana, yang pasti setiap hari beliau bersama kami melayani pasien," kata Pesta.

Sang istri terinfeksi

Menurut Direktur Utama RSU dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi, pihaknya sempat melarang almarhum bertugas di ruang isolasi RSU dr Soetomo Surabaya.

Namun, imbauan tersebut tak diindahkan almarhum dan memilih untuk tetap bekerja.

"Kami tidak tahu di mana beliau terinfeksi Covid-19, bisa saat bekerja, bisa kontak dengan OTG. Terakhir saat dirawat mengalami komplikasi karena obesitas," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (10/6/2020) malam.

Joni menjelaskan, istri Miftah yang juga berprofesi sebagai dokter, diketahui juga terjangkit virus corona.

Sang istri saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.


Tanggapan IDI

Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berharap kasus dr Miftah menjadi yang terakhir kali.

Hingga saat ini, sudah ada tiga dokter yang meninggal karena terinfeksi corona.

"Almarhum adalah dokter ketiga di Surabaya yang meninggal karena Covid-19 di Surabaya. Semoga beliau yang terakhir," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya Brahmana Askandar.

Jenazah almarhum dilepas dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya pada Rabu (10/6/2020).

Proses pemakaman pun dilakukan sesuai protokol kesehatan jenazah COvid-19. Brahmana mengatakan, IDI akan segera mengkaji dan mengevaluasi kasus tersebut agar tak terulang. 

"Kami terus melakukan evaluasi dan memperbarui alat pelindung diri (APD), prosedur-prosedur kami perbaiki dan diperketat, agar kejadian serupa tidak terulang lagi," ujarnya.

Almarhum diketahui sedang menempuh program pendidikan dokter spesialis (PPDS) penyakit dalam di Universitas Airlangga Surabaya.

(Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/11/10380071/cerita-duka-dokter-miftah-meninggal-terinfeksi-covid-19-dan-sempat-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke