Salin Artikel

Saat Cinta Tak Mengenal Usia

Mereka menikah secara siri pada Jumat, 5 Juni 2020 lalu di rumah mbah Gambreng di Unit 7 Blok E Desa Bumiharjo, Kecamatan Lempuing, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Mbah Gambreng lahir di Purwodadi, Jawa Tengah pada tahun 1959. Ia pernah menikah dengan seorang pria dan pindah ke OKI. Namun 30 tahun lalu ia bercerai.

Babak baru dilewati Mbah Gambreng seorang diri di tanah rantau. Ia bekerja serabutan seperti menyadap karet, berjualan pakaian keliling, dan juga jamu.

Di sela pekerjaannya, ia masih mengurus grup kuda lumping. Di grup tersebut ia bertemu dengan Ardi yang menjadi penari kuda lumping.

Ardi kemudian menjadi anak angkat Mbah Gambreng yang kemudian menjadi suami nenek 65 tahun tersebut.

Mbah Gambreng selama hidupnya ia telah mengangkat empat orang anak yang terdiri dari tiga anak laki-laki dan satu perempuan.

Dari keempat anak angkatnya itu tiga sudah menikah dan tinggal bersama keluarganya.

Sementara satu anak angkatnya adalah Ardi Waras, yang kemudian menikah dengannya dan jadi berita viral di media sosial.

“Ya namanya sudah seneng gimana. Ardi anak angkat aku, ikut aku sudah satu tahun,” kata Mbah Gambreng.

Setelah pernikahan mereka menjadi perbincangan, sebuah even organizer di Tugu Mulyo yakni Dian Gallery memberikan sumbangan gratis berupa paket pernikahan mulai dari make up, gaun pengantin, dekorasi, hena, fotografi, hingga video shooting.

Sumbangan yang diberikan bernilai total Rp 4 juta.

“Motivasi saya membantu sebenarnya secara spontan saja, hanya kemanusiaan saja tanpa maksud apa-apa," kata Dian Dealowa pemilik Dyan Gallery.

Sofian Loho Dandel (28), warga Pulau Mantehage, Minahasa Utara menikahi Martha Potu yang telah berusia 82 tahun pada Sabtu (18/2/2017).

Mereka mengaku pertama kali kenal dari telepon yang masuk ke ponsel Sofi yang bekerja di salah satu bengkel di Kotamobagu.

Mereka lalu intens menjalin hubungan melalui telepon.

Tak tahan dengan perasaan cintanya, Sofian pun kemudian nekat mendatangi Martha di Lelama, yang jaraknya cukup jauh.

Saat pertama bertemu secara fisik dengan Martha, Sofian terkejut.

"Saya tidak tahu kalau Martha sudah setua ini. Namun, kami merasa benar-benar jatuh cinta, dan sepakat melanjutkan hubungan ini," tutur Sofian.

Martha tinggal seorang diri karena kedua anaknya tingal di Jerman dan Arab Saudia.

Pasangan yang terpaut 45 tahun ini memiliki panggilan kesayangan "papi dan dan mami"

Usia pasangan suami istri tersebut terpaut 43 tahun, Rokim sudah mengenal Tampi sejak masih berusia 16 tahun.

Awalnya Rokim sering mampir ke rumah Tampi untuk minta dipijat.

Setahun sebelum memutuskan menikah, mereka berdua saling jatuh cinta dan Rokim pun nekat untuk melamar Tampi yang sudah menjanda selama 15 tahun.

Mahar yang diberikan Rokim kepada Tampi sebesar Rp 50.000.

"Saya kaget, minggu lalu ia datang ke rumah bertemu adik saya lalu melamar saya," ungkap Tampi malu-malu pada Jumat (17/3/2017).

Selamet dan Rohaya sebenarnya sudah lama ingin melangsungkan pernikahan namun masyarakat belum berkenan karena usia mereka terpaut cukup jauh yakni 55 tahun

Bahkan Selamat sempat mengancam akan bunuh diri jika tidak dizinkan menikah.

“Alhamdulillah, kami sudah resmi menikah,” tutur Selamat.

Ia mengaku sangat bahagia karena wanita yang dulu dipanggilnya "bibik" ini sudah menjadi istri sahnya. Selamat mengaku sangat mencintai Rohaya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Amriza Nursatria | Editor: Aprillia Ika, Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2020/06/11/05300011/saat-cinta-tak-mengenal-usia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke